Teori tentang Menulis Karangan dan Jenis-Jenis Karangan

Menulis Karangan

Salah  satu materi  dalam  pembelajaran  keterampilan menulis  adalah menulis karangan. Menulis  karangan  merupakan  salah  satu  indikator  yang  diturunkan  dari kompetensi  dasar  dalam  standar  kompetensi  yang  harus  dicapai oleh siswa kelas III.  Terdapat  tiga  komponen  yang  tergabung  dalam  keterampilan  menulis  yaitu penguasaan bahasa tulis, penguasaan isi karangan dan penguasaan tentang jenis-jenis karangan. 

Bacaan terkait:

www.rifanfajrin.com

Tahapan menulis karangan


Perencanaan karangan  terdiri atas  tiga  tahapan, yaitu prapenulisan, penulisan dan pasca penulisan. Pada  tahap prapenulisan, penulis mempersiapkan bahan-bahan yang  akan  dijadikan  tulisan  pada  tahap  berikutnya.  Persiapan  tulisan  meliputi penentuan  tema,  tujuan  penulisan,  masalah  yang  akan  dibahas  dan  penyusunan kerangka karangan (Gani, 2014: 153). 

Pada  tahap  penulisan,  penulis mengembangkan  kerangka  yang  telah  dibuat. Selanjutnya, penulis memilih bentuk karangan yang akan ditulis dan mengungkapkan pikiran  dan  perasaan  berbentuk  tulisan  yang  logis,  sistematis,  efektif  dan  dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar (Gani, 2014: 154). 

Tahap selanjutnya yaitu, pasca penulisan. Pada tahap ini penulis memperbaiki kesalahan  yang  timbul.  Kesalahan  yang  timbul  dapat  berupa  kesalahan  mengetik, salah  membuat  kalimat  maupun  membuat  paragraf.  Penulis  dapat  menambah referensi dan merevisi sehingga menjadi tulisan yang baik (Gani, 2014: 154). 

Berdasarkan  uraian  di  atas,  peneliti  berpendapat  bahwa  dalam  menulis karangan harus melalui tahap-tahap penulisan dan memperhatikan tata tulis sehingga menjadi karangan yang baik.   


Jenis Karangan

Karangan  dapat  dilihat  dari  segi  bahasa  yang  digunakan,  isi  karangan  dan bentuk atau cara penyajian  (Saddhono, 2014: 155). Karangan dapat disajikan dalam lima bentuk  yaitu deskripsi, narasi,  eksposisi,  argumentasi dan persuasi  (Saddhono, 2014: 156). 

Deskripsi  adalah  ragam  wacana  yang  melukiskan  atau  menggambarkan sesuatu  berdasarkan  kesan-kesan  dan  pengamatan,  pengalaman  dan  perasaan penulisnya.  Sasarannya  adalah  menciptakan  atau  memungkinkan  terciptanya imajinasi pembaca sehingga seolah-olah melihat, mengalami dan merasakan apa yang ditulis oleh penulis (Saddhono, 2014: 157). 

Narasi  adalah  ragam  wacana  yang  menceritakan  proses  kejadian  peristiwa. Sasarannya  adalah  memberikan  gambaran  yang  sejelas-jelasnya  kepada  pembaca mengenai  fase,  urutan,  langkah  atau  rangkaian  terjadinya  sesuatu  hal  (Saddhono, 2014: 157). 

Eksposisi  adalah  ragam  wacana  yang  dimaksudkan  untuk  menerangkan, menyampaikan dan menguraikan sesuatu (Saddhono, 2014: 157). Argumentasi adalah jenis  tulisan  yang  memberikan  alasan  berdasarkan  fakta  dan  data.  Fakta  dan  data digunakan untuk meyakinkan pembaca sehingga tulisan dapat diterima oleh pembaca (Gani,  2014:  111).  

Sedangkan  persuasi  berarti  bujukan,  persuasi  mempengaruhi pembaca untuk mengikuti mengikuti ajakan penulis (Gani, 2014: 108). 

Salah  satu  kompetensi  dasar  di  kelas  III  adalah  siswa  dituntut  untuk  dapat menulis  teks  narasi  sederhana  dengan  memperhatikan  penggunaan  ejaan,  huruf kapital, dan tanda titik.

Bacaan terkait:
close