Refleksi Kegiatan Perancangan Pembelajaran

Refleksi Kegiatan Perancangan Pembelajaran

Refleksi Kegiatan Perancangan Pembelajaran


1. Pengalaman apa yang diperoleh saat mengikuti pengembangan perangkat pembelajaran ini?

Cukup banyak  pengalaman yang saya peroleh saat mengikuti pengembangan perangkat pembelajaran ini. Apalagi untuk pengembangan perangkat pembelajaran yang dilakukan selama masa pandemi berupa pembelajaran secara daring (online), yang belum pernah kami buat sebelumnya, atau sebenarnya telah kami buat tetapi masih banyak kekurangan.

 

2. Apa yang menjadi pembelajaran terbaik dari kegiatan pengembangan perangkat pembelajaran ini?

Menurut saya, pembelajaran terbaik dari kegiatan pengembangan perangkat pembelajaran ini adalah bagaimana kita menyusun perangkat pembelajaran yang berupa Rencana Pengajaran (RPP), Materi/Bahan Ajar, Rancangan Media Pembelajaran, Instrumen Penilaian, dan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), hanya dalam waktu yang cukup singkat. Yaitu penyusunan satu set perangkat itu hanya dalam 2 hari. Saya merasa harus membiasakan diri untuk memeras otak dan berpikir dengan sedikit lebih cepat. Dan Alhamdulillah, ternyata saya dan teman-teman bisa melakukannya. Seandainya kami diberi waktu agak longgar, misalnya 1 minggu untuk menyusun satu set perangkat pembelajaran itu, mungkin akan sama saja kami membuatnya pada waktu yang sudah mepet!!!

 

3. Apa saja kekurangan dari kegiatan pengembangan perangkat pembelajaran ini?

Kekurangan dalam kegiatan pengembangan perangkat pembelajaran ini terbatasnya waktu untuk mendiskusikan perangkat pembelajaran masing-masing mahasiswa secara lebih mendalam. Namun, saya menyadari bahwa keterbatasan waktu itulah yang seharusnya membuat setiap mahasiswa kemudian berinisiatif untuk mencari tahu sendiri, untuk belajar secara mandiri, mengumpulkan informasi sendiri, terkait dengan bagaimana perangkat pembelajaran yang baik itu!


4. Apa saja kekurangan dari kegiatan pelaksanaan  peerteaching?

Kekurangan dalam kegiatan peerteaching yang saya lakukan pada tanggal 22 Juni 2021 kemarin adalah, saya tidak melakukan simulasi terlebih dahulu sebelum pelaksanaan peerteaching. Akibatnya, ketika pelaksanaan, terdapat sedikit kendala yang saya alami yaitu pemutaran video pembelajaran tidak muncul/tidak tersampaikan secara sempurna kepada peserta didik. 

Dari pengalaman tersebut, saya berinisatif untuk mengajak teman-teman melakukan simulasi, utamanya untuk memastikan kendala-kendala teknis tidak terjadi lagi pada peerteaching hari kedua, seperti video tidak bisa diputar dengan sempurna tersebut. 


5. Apa saja kelebihan/kekuatan dari pengembangan perangkat pembelajaran?

Melalui kegiatan pengembangan perangkat pembelajaran yang kami lakukan kemarin, saya banyak belajar utamanya pada implementasi pendekatan pembelajaran TPACK (Teknological dan Pedagogical Content Knowledge), dan implementasi model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) yang dilaksanan pada pembelajaran tematik SD. Hal ini adalah sesuatu yang baru bagi saya pribadi, karena selama ini kebijakan pembelajaran di sekolah kami pada masa pandemi adalah ketuntasan tiap-tiap kompetensi dasar. Kami masih mengajar dengan system muatan pelajaran, khusus pada masa pandemi ini.


6. Apa saja kelebihan/kekuatan dari kegiatan pelaksanaan peerteaching?

Melalui kegiatan peerteaching, saya mendapatkan gambaran yang lebih jelas bagaimana sebaiknya pembelajaran daring dilakukan. Bagaimana langkah-langkahnya, apa saja media yang dibutuhkan, bagaimana strategi pembelajarannya, bagaimana mengelola kelas selama pembelajaran daring, semuanya saya dapatkan melalui kegiatan peerteaching kemarin. Selain itu, saya juga belajar bagaiamana teman-teman mahasiswa lain menyampaikan pembelajarannya pada saat peerteaching, itu membuat saya terinspirasi untuk melakukan yang lebih baik ke depannya.


7. Apakah pengembangan perangkat pembelajaran membuat mahasiswa menyadari kekuatan dan kelemahan dari perangkat pembelajaran yang telah disusun?

Ya, setelah melaksanakan kegiatan pengembangan perangkat pembelajaran ini, saya menyadari bahwa pembelajaran yang saya lakukan masih kurang melatih siswa terbiasa berpikir tingkat tinggi (HOTS/high order thinking skill). 


8. Apakah pembimbingan yang dilakukan dosen dan Guru Pamong dalam pengembangan Perangkat pembelajaran menginspirasi dalam melakukan perbaikan?

Pembimbingan yang dilakukan oleh Dosen, Bapak Henry Januar Saputra, M.Pd. dalam pengembangan perangkat pembelajaran sangat menginspirasi saya untuk melakukan perbaikan. Dosen memberikan bimbingan secara sabar, secara out of the box, tegas, dan jelas. Selain itu, beliau memberikan tambahan ilmu dari hari ke hari. Setiap hari selalu ada ilmu baru yang kami dapatkan. 

Guru Pamong, Ibu Andria Sari, juga memberikan masukan yang berharga kepada kami. Meskipun kami baru bisa bertemu selama 3 sesi tatap maya, saya menjadi lebih faham bagaimana langkah-langkah pembelajaran itu sebaiknya dilakukan dan bagaimana menetapkan tujuan pembelajaran secara lebih jelas.

[]
close