Kumpulan Peribahasa Indonesia Terlengkap dan Artinya (1)

Kumpulan Peribahasa Indonesia Terlengkap dan Artinya - Peribahasa mengandung pengertian ungkapan atau kalimat-kalimat yang ringkas dan padat, yang berisi perbandingan perumpamaan, nasihat, prinsip hidup dan aturan tingkah laku.  Definisi lainnya menyatakan bahwa peribahasa adalah ayat atau kelompok kata yang memiliki susunan yang tetap dan mengandung pengertian tertentu, bidal, dan pepatah.

Berikut ini adalah Kumpulan Peribahasa Indonesia Terlengkap dan Artinya.

Kumpulan Peribahasa Indonesia Terlengkap dan Artinya (1)
Sastra Indonesia

Kumpulan Peribahasa Indonesia Terlengkap dan Artinya


1. Ada air ada ikan
Di manapun kita hidup akan selalu ada rezeki.

2. Ada air ada kehidupan.
Di mana pun kita hidup selalu ada rezeki.

3. Ada aku dipandang hadap, tidak ada aku dipandang belakang.
Pada saat berhadapan, bicaranya hal-hal yang baik-baik. Tetapi setelah tidak berhadapan, bicaranya berlainan (berganti membicarakan yang buruk)

4. Ada angin ada pohonnya (hujan berpohon, panas berasal)
Segala hal yang terjadi tentu ada sebab-sebabnya.

5. Ada asap, ada api.
Segala sesuatu hal tentu ada sebab musababnya, apa yang terjadi di dunia ini tentu ada hukum sebab akibat.

6. Ada bangkai ada hering.
Dimana ada perempuan lacur, ke situ banyak laki-laki yang datang. Di mana ada kesenangan yang bersifat duniawi pasti di situ banyak dihampiri. Begitu pula sebaliknya.

7.  Ada batang, cendawan tumbuh.
Di manapun kita hidup, di situ ada rezeki (mata pencaharian)

8. Ada beras taruh dalam padi, ada ingat taruh di dalam hati.
Rahasia sebaiknya dijaga baik-baik, janganlah diucapkan (dibocorkan) tapi disimpan di dalam hati.

9. Ada beras taruh dalam padi.
Rahasia sebaiknya dijaga baik-baik, kepercayaan orang dijaga baik-baik.

10. Ada biduk serumpun pula,
Tidak pernah merasa puas, selalu menginginkan yang lainnya.

11. Ada gula, ada semut.
Di mana ada penghidupan (kesenangan), di situlah banyak orang pergi mendatanginya.

12. Ada hari, ada nasi.
Asalkan masih hidup, penghidupan akan selalu ada. Selama napas masih berhembus, kalau kita mau berusaha pasti penghidupan akan selalu ada.

13. Ada hujan ada panas, ada hari boleh balas.
Selalu ada kesempatan kepada orang yang ingin membalas dendam.

14. Ada jalan kalau ada uang pelicin.
Cara pintas yang dilakukan oleh orang-orang pemalas atau licik.

15. Ada nyawa (umur) ada rezeki.
Selagi masih hidup tentu masih sanggup untuk berusaha.

16. Ada nyawa, nyawa ikan.
Masih hidup, tetapi sudah hampir mati.

17. Ada padang, ada belalang.
Keberadaannya yang selalu akan mendapat rezeki.

18. Ada padi, segala menjadi.
Dengan kekayaan dan kekuatan, segala sesuatu yang diinginkan dapat terwujud.

19. Ada rotan, ada duri.
Ada kesenangan, tentu ada kesusahan. Ada bahagia, tentu juga ada duka.

20. Ada rupa ada harga.
Harga barang ditentukan oleh keadaan barang.

21. Ada sampan hendak berenang.
Melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak perlu. Melakukan perbuatan yang malah menyusahkan diri, atau pekerjaan yang sia-sia.

22. Ada sama dimakan, tidak ada sama ditahan.
Susah dan senang ditanggung bersama.

23. Ada sirih hendak makan sepah.
Dikatakan kepada seseorang yang memilih yang buruk atau yang kurang baik. Sedangkan yang baik sudah tersedia.

24. Ada tunggal, ada benih.
Kalau ada kemauan selalu tampak apa yang bisa dikerjakan. Kalau ada kemauan pasti ada jalan.

25. Ada uang abang disayang, tidak ada uang abang melayang.
Suami yang disayang istri pada saat berpenghasilan besar, tetapi kemudian ditinggalkan istri pada saat berpenghasilan kecil.

26. Ada ubi ada talas, ada budi ada balas.
Kejahatan dibalas dengan kejahatan, kebaikan dibalas dengan kebaikan.

27. Ada air yang penuh di dalam tong itu berkocak, melainkan air yang setengah tong itulah yang berkocak.
Orang yang sudah tinggi ilmunya biasanya tidak menyombongkan dirinya, sebaliknya orang yang kurang ilmunya yang biasa menyombongkan dirinya.

28. Adakah buaya menolak bangkai?
Penjahat akan berbuat jahat setiap ada kesempatan.

29. Ada udang di balik batu.
Perbuatan yang mengandung maksud tersembunyi.

30. Adakah dari telaga yang jernih itu mengalir air yang keruh?
Segala hal yang baik itu tentu berasal dari orang-orang yang bijak, sebaliknya hal-hal yang buruk itu datangnya dari orang -orang yang jahat.

31. Adakah duri dipertajam?
Musuh tidak perlu diperkuat. Orang cerdik tidak perlu dicari.

32. Adakah kayu di rimba sama tinggi.
Manusia tidak akan sama, ada yang miskin, ada yang kaya, ada yang pandai, ada yang bodoh.

33. Adakah hilang bisa ular menyusup di bawah akar?
Kebesaran dan kemuliaan seseorang tidak akan hilang martabatnya walaupun dia merendahkan diri.

34. Adat air cair, ada api panas.
Segala sesuatu memiliki keistimewaan masing-masing.

35. Adat bernegeri memagar negeri, ada berkampung memagar kampung.
Orang yang bersifat sosial dan tidak mementingkan diri sendiri, rela berkorban.
close