KARAKTERISTIK GURU DAN MURID PADA ABAD 21




KARAKTERISTIK GURU DAN MURID PADA ABAD 21


1. Karakteristik guru dan murid yang seharusnya pada abad ke 21, adalah sebagaimana yang kita amati pada video youtube yang berjudul Future Classroom and Student Life jika diartikan dalam bahasa Indonesia kurang lebih adalah  “kelas masa depan dan kehidupan siswa.


Teknologi informasi memiliki peran penting dalam peningkatan kualitas kehidupan manusia. Sebagaimana diketahui bahwa ciri khas era revolusi industri 4.0 adalah semakin memungkinkannya perubahan karakteristik masyarakat. Era ini disebut era transisi dari masyarakat offline menuju masyarakat online. Oleh sebab itu, masyarakat dituntut untuk berubah, menyesuaikan dengan kemajuan zaman.

Informasi memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat, sebab teknologi bertindak berdasarkan informasi. Teknologi mengharuskan masyarakat beradaptasi dengan perubahan dunia yang terasa begitu cepat. Sebab pada akhirnya teknologi terasosiasi dengan informasi tergabung menjadi suatu sistem yang terintegrasi, tidak terkecuali pada bidang pendidikan.

Pada video yang ditampilkan, terlihat jelas penggunaan teknologi yang memungkinkan terbukanya kran informasi yang luas dari berbagai penjuru dunia. Bahkan penggunanya dapat berinteraksi secara langsung dengan seseorang di tempat yang berbeda memanfaatkan teknologi yang tepat guna.

Dengan melihat video tersebut, maka diharapkan pembelajaran yang kita lakukan, utamanya di era revolusi industri 4.0 ini setidaknya mampu mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajarannya. Siswa di era digital dituntut memiliki keterampilan untuk menggunakan perangkat nirkabel (internet) sebagai media peralatan untuk mengakses infomasi yang diperlukan kapanpun, dimanapun, bahkan saat berada di dalam kelas.

Karakteristik yang dibutuhkan bagi seorang guru antara lain:


a. Life-long learner. Pembelajar seumur hidup. Guru perlu meng-upgrade terus pengetahuannya dengan banyak membaca serta berdiskusi dengan pengajar lain atau bertanya pada para ahli. Tak pernah ada kata puas dengan pengetahuan yang ada, karena zaman terus berubah dan guru wajib up to date agar dapat mendampingi siswa berdasarkan kebutuhan mereka.

b. Kreatif dan inovatif. Siswa yang kreatif lahir dari guru yang kreatif dan inovatif. Guru diharap mampu memanfaatkan variasi sumber belajar untuk menyusun kegiatan di dalam kelas.

c. Mengoptimalkan teknologi. Salah satu ciri dari model pembelajaran abad 21 adalah blended learning, gabungan antara metode tatap muka tradisional dan penggunaan digital dan online media. Pada pembelajaran abad 21, teknologi bukan sesuatu yang sifatnya additional, bahkan wajib.

d. Reflektif. Guru yang reflektif adalah guru yang mampu menggunakan penilaian hasil belajar untuk meningkatkan kualitas mengajarnya. Guru yang reflektif mengetahui kapan strategi mengajarnya kurang optimal untuk membantu siswa mencapai keberhasilan belajar. Ada berapa guru yang tak pernah peka bahkan setelah mengajar bertahun-tahun bahwa pendekatannya tak cocok dengan gaya belajar siswa. Guru yang reflektif mampu mengoreksi pendekatannya agar cocok dengan kebutuhan siswa, bukan malah terus menyalahkan kemampuan siswa dalam menyerap pembelajaran 🙂

e. Kolaboratif. Ini adalah salah satu keunikan pembelajaran abad 21. Guru dapat berkolaborasi dengan siswa dalam pembelajaran. Selalu ada mutual respect dan kehangatan sehingga pembelajaran akan lebih menyenangkan. Selain itu guru juga membangun kolaborasi dengan orang tua melalui komunikasi aktif dalam memantau perkembangan anak.

f. Menerapkan student centered. Ini adalah salah satu kunci dalam pembelajaran kelas kekinian. Dalam hal ini, siswa memiliki peran aktif dalam pembelajaran sehingga guru hanya bertindak sebagai fasilitator. Karenanya, dalam kelas abad 21 metode ceramah tak lagi populer untuk diterapkan karena lebih banyak mengandalkan komunikasi satu arah antara guru dan siswa.

g. Menerapkan pendekatan diferensiasi. Dalam menerapkan pendekatan ini, guru akan mendesain kelas berdasarkan gaya belajar siswa. pengelompokkan siswa di dalam kelas juga berdasarkan minat serta kemampuannya. Dalam melakukan penilaian guru menerapkan formative assessment dengan menilai siswa secara berkala berdasarkan performanya (tak hanya tes tulis). Tak hanya itu, guru bersama siswa berusaha untuk mengatur kelas agar menjadi lingkungan yang aman dan suportif untuk pembelajaran.

BACA JUGA: KETERAMPILAN BELAJAR YANG HARUS DIMILIKI GURU DAN SISWA MENGHADAPI ABAD 21

Adapun karakteristik murid yang dibutuhkan pada abad ke 21 antara lain:


a. Memiliki karakter sebagai pemikir, terampil berpikir inovatif yang ditandai dengan kecepatan beradaptasi, mampu memecahkan masalah yang kompleks, dan dapat mengarahkan diri sendiri. Cerdas, kreatif, dan berani ambil resiko. Memiliki kecakapan berpikir tinggi dan cepat memahami situasi. Karakter yang relevan dengan kerja otak ini meliputi prilaku berpikir yang selalu ingin tahu, berpikir terbuka, dan bersikap reflektif.

b. Memiliki etos kerja yang tinggi sehingga produktif. Memiliki kemampuan untuk menentukan prioritas, mengembangkan perencanaan, dan memetakan hasil dicapai. Terampil menggunakan perangkat kerja yang terus berubah sehingga selalu meningkatkan keterampilan sejalan dengan perkembangan teknologi. Di samping itu, terampil mengembangkan kecakapan yang relevan dengan kebutuhan hidup, dan selalu menghasilkan mutu produk yang tinggi. Yang bertautan dengan ini adalah perilaku  hidup yang bersih dan sehat, disiplin, sportif, tidak kenal menyerah, tangguh, handal, berketetapan hati, kerja keras, dan kompetitif.

c. Memiliki keterampilan berkomunikasi yang ditandai dengan kemampuan bekerja dalam tim yang bervariasi, berkolaborasi, dan cakap mengembangkan hubungan interpersonal sehingga selalu dapat menempatkan diri dalam interaksi yang harmonis. Memiliki kecakapan komunikasi personal, sosial, dan terampil mengejawantahkan tanggung jawab. Yang tidak kalah penting siswa terampil dalam komunikasi interaktif  dengan cerdas dan rendah hati. Karakter yang relevan dengan keterampilan ini adalah menghargai, toleran, peduli, suka menolong, gotong royong, nasionalis, kosmopolit, mengutamakan kepentingan umum dan bangga terhadap produk bangsa sendiri.

d. Melek teknologi dan informasi sebagai pondasi pengembangan penguasaan ilmu pengetahuan, kecakapan mengelola uang, memiliki jiwa kewirausahaan sebagai landasan kecakapan bidang ekonomi dan melek teknologi. Kecakapan untuk memvisualisasikan informasi merupakan keterampilan yang semakin penting. Dan, yang tidak boleh diabaikan dengan dukungan teknologi siswa mengembangkan keterampilan multikultural, bekerja sama dan berkomunikasi dalam ruang lintas bangsa, serta terampil mengembangkan kesadaran global.



2. Keadaan yang sesungguhnya terjadi dan keadaan murid saat ini

Permasalahan yang dialami saat ini adalah adanya sebuah kesenjangan antara kenyataan sesungguhnya dengan keadaan yang seharusnya.


Jika pada pertanyaan nomor 1 kita mengulas tentang kondisi ideal yang seharusnya terjadi pada pembelajaran di abad 21, maka kita menghadapi suatu kenyataan yang masih banyak dibenahi, meskipun terdapat beberapa pengecualian pada sekolah tertentu.


Guru belum sepenuhnya mengubah mindset tentang pembelajaran di kelas. Guru masih memosisikan dirinya sebagai satu satunya sumber belajar bagi siswa. Akibatnya, siswa justru tidak leluasa mencari sumber pembelajaran yang dibutuhkan. Alih alih mendapatkan informasi baru, kadangkala perbedaan pendapat dengan guru kurang diapresiasi. Malah celakanya kadang dilabeli dengan “siswa pembangkang” dan sebagainya. Padahal yang dibutuhkan da era abad 21 adalah keterbukaan akses informasi yang seluas luasnya bagi siswa. Pembelajaran mestinya berpusat pada siswa (student oriented).

Persoalan lain adalah kurangnya keterampilan guru dalam membawakan pembelajaran. Ia kurang membekali dirinya dengan keterampilan menggunakan teknologi terkini. Contoh menggunakan media pembelajaran berupa laptop yang terkoneksi dengan internet, papan tulis digital, serta peralatan lain seperti LCD mestinya tak lagi menjadi sesuatu yang asing bagi seorang guru.

Selain itu guru mestinya mampu menjadi inspirator, fasilitator, mediator, dan motivator bagi peserta didiknya. Guru adalah ruh dalam pembelajaran. Guru yang terampil akan senatiasa memberikan inspirasi bagi peserta didiknya. Guru yang mampu memfasilitasi kebutuhan siswanya, mengingat guru bukan satu satunya sumber belajar. Maka ia harus mampu mengantarkan peserta didik memiliki pengalaman belajar yang tepat. Guru hanya menfasilitasi kebutuhan belajar, sebagai era revolusi Industri 4.0 saat ini, kegiatan belajar berpusat pada peserta didik (student center oriented).


*tulisan ini adalah jawaban atas pertanyaan yang diajukan dalam kuliah saya, yaitu:

1. Bagaimana sebenarnya karakteristik guru dan murid yang seharusnya sesuai dengan era abad 21 ini (das sollen-nya bagaimana) ?

2. Bagaimana keadaan yang sesungguhnya terjadi dengan keadaan guru dan murid-murid kita sekarang ini (das sein-nya seperti  apa) ?  


BACA JUGA: KOMPETENSI GURU SECARA UTUH
close