Liburan Sekolah 2019

Liburan telah tiba. Liburan kali ini terasa sangat panjang. Kemarin kita libur hari Raya Idul Fitri 1440 H/2019 M. Liburan selama kurang lebih dua minggu. 

Kini, setelah tadi pagi kita mengadakan penerimaan rapor, anak-anak libur panjang lagi. Kali ini anak-anak mendapatkan libur akhir tahun pelajaran 2018/2019. Anak-anak akan masuk sekolah kembali pada tanggal 15 Juli 2019. Hari itu pula kita memulai tahun ajaran 2019/2020.

Maka dari itu, kini saatnya kita merencanakan untuk mengisi liburan sekolah anak. Dalam mengisi liburan sekolahnya, anak memerlukan berbagai kegiatan positif. Kegiatan-kegiatan yang menyenangkan, yang dapat menyegarkan kembali otak dan pikiran, terlebih dapat memberikan pengalaman batin yang mengesankan.

Pada saat liburan panjang, bila anak tidak disibukkan dengan berbagai kegiatan positif, bisa-bisa malah anak dilanda kebosanan. Seperti yang diungkapkan murid saya, Thania, saat liburan lebaran kemarin. 

Dia bilang, "Aku bingung saat libur, aku senang saat masuk, aku akan mengenang masa ini saat di kelas 3A..." Ungkapan hati ini bisa Anda baca secara lengkap pada tautan berikut ini:



Berikut ini adalah beberapa alternatif kegiatan untuk mengisi liburan sekolah anak. Hal ini juga saya sampaikan kepada beberapa ortu siswa tadi pagi saat penerimaan rapor.

Gambar oleh photosforyou dari Pixabay 

Kegiatan Mengisi Liburan Anak Sekolah

1. Rekreasi

Liburan lebaran kemarin, mungkin anak telah rekreasi ke mana-mana. Banyak tempat mungkin telah dikunjungi.

Maka ketika saya menulis poin ini, sebenarnya lebih ditujukan kepada anak yang kemarin tak sempat berekreasi.

Untuk anak yang kemarin sudah rekreasi bagaimana? Ya kalau masih kurang, masih belum puas, apalagi masih ada rezeki untuk rekreasi lagi, ya silakan saja. Asal sudah dihitung masak-masak. Yang penting tidak menjurus kepada kemubaziran atau foya-foya belaka. hehehe.

Rekreasi tak perlu mahal. Tak perlu jauh-jauh. Tak usah memaksakan harus ke luar negeri. Jangan memaksa harus liburan ke Bali, misalnya. Atau liburan ke Lombok, ke Bandung, ke Raja Ampat, dan sebagainya.

Yang penting adalah, bisa menyegarkan pikiran, sambil menikmati waktu berkualitas bersama keluarga tercinta.

Kalau rekreasi bukan pilihan, lanjut ke point selanjutnya, silaturahmi!


2. Silaturahmi

Silaturahmi adalah hal yang baik. Silaturahmi artinya menyambung kasih sayang. Menyambung persaudaraan. 

Manfaat silaturahmi, dalam pandangan agama Islam, antara lain dapat memperpanjang umur, melancarkan rezeki, dan menggugurkan dosa-dosa kita.

Bila kemarin selama liburan hari raya, masih ada saudara, sahabat, atau rekan yang belum sempat bertemu, inilah saatnya. Kita bisa lakukan silaturahmi pada saat liburan kenaikan kelas ini.

Kalau memungkinkan, bahkan kita bisa menginap di tempat yang kita kunjungi. Lalu berkeliling mendatangi tempat-tempat yang baru, yang sebelumnya belum pernah kita datangi. Mantab kan.


3. Mengasah Keterampilan

Libur selama lebih dari tiga minggu, adalah saat yang tepat untuk mengasah keterampilan anak. Dengan mengatur waktu liburan secara baik, sempatkan untuk juga mengasah keterampilan.

Misalnya dalam bidang musik. Kita bisa berlatih mengolah vokal. Memainkan alat musik gitar, piano, biola, drum, dan sebagainya.

Selain seni musik, bisa juga dalam seni lukis, menggambar, mewarnai, dan sebagainya.

Dalam bidang olahraga, misalnya kita berlatih berenang, bersepeda, bersepatu roda, lari, panahan, dan sebagainya.

Anak-anak yang berminat dan sedang ingin mengasah keterampilan berbahasa Inggris, misalnya, liburan panjang ini adalah saat yang bagus pula untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Kesemuanya itu lebih mudah dilakukan bila kita telah mengetahui apa yang menjadi bakat sekaligus minat anak.

Lalu, bagaimana kalau kita tidak tahu keterampilan apa yang sebenarnya dimiliki anak? Anak juga tidak/belum menunjukkan bidang apa yang menjadi minatnya?

Maka baca point selanjutnya!


4. Menggali Bakat Diri

Bila kita belum tahu, anak kita sebenarnya memiliki bakat apa sih? Maka kita bisa menggali bakat anak-anak tersebut.

Konsultasikan kepada guru bimbingan konseling, bagian kesiswaan, atau guru kelasnya.

Namun, saran kami, janganlah terburu-buru ingin menemukan bakat anak dimana... Salah-salah, malahan kita justru terlalu bernafsu dan terlalu cepat mengambil kesimpulan mengenai bakat anak.

Saat itu terjadi, kita kuatir justru akan menjerumuskan anak tidak sesuai dengan bakat dan minatnya.


5. Tetap Belajar dan Berlatih 

Bagaimana pun, tugas utama seorang siswa adalah belajar.

Maka saat liburan panjang seperti ini, jangan sampai membuat anak melupakan pelajarannya. Bahkan parah kalau sampai "semua" pengetahuan yang didapatkannya hilang tak berbekas.

Misalnya, anak yang semula sudah hapal perkalian 1x 100, ternyata gara-gara liburan, dia lupa lagi berapa hasil dari 4 x 9? Dan sebagainya.

Maka, sempatkanlah untuk tetap belajar dan berlatih. Atau minimal tetap membaca buku.

===

Demikian, beberapa hal yang saya rasa perlu saya sampaikan khususnya untuk para siswa saya di sekolah. Syukur-syukur secara umum, secara lebih luas, juga memberikan inspirasi kepada Anda!

terima kasih, semoga bermanfaat.
close