Bermain Memancing Ikan di Pasar Malam

Suatu malam kami berjalan-jalan ke Alun-Alun Ambarawa, menikmati suasana Pasar Malam. 

Di sini memang tidak pernah sepi. Setiap malam selalu ada para pedagang dan juga penyedia jasa mainan anak-anak, seperti permaian lompat-lompat, sepeda, mobil aki, odong-odong, lukis di kanvas, hingga permainan memancing ikan.

Anak saya biasanya tidak mau menjajal aneka mainan itu. Dia lebih senang hanya dengan melihat saja, melihat anak-anak lain seusianya yang sedang asyik bermain. Rupanya dia cukup puas dengan itu.

Akan tetapi, malam itu berbeda. Tak seperti biasa, anak saya itu meminta permainan memancing. Terang saja saya dan istri menuruti permintaannya. 

Bukan karena ingin memanjakannya dengan mainan, tetapi seperti yang sudah saya katakan tadi, anak saya biasanya "tidak berani" untuk ikut bermain, dan hal itu menurut kami cukup aneh, mengherankan. 


[Gambar Ilustrasi]




Permainan memancing ikan ini tidak asing lagi bagi Ilyas, anak saya. Di rumah, dia juga punya permainan ini. Namun, di pasar malam ini, alat permainannya didesain dengan ukuran besar. Tentu saja sangat menarik.

Kita cukup membayar Rp5.000,00 untuk sekali main. Itu untuk biaya "sewa" pancing dan sebuah ember kecil untuk menampung ikan-ikan kayu yang berhasil dipancing! Oya, tampaknya, waktu permainannya tidak dibatasi, artinya anak bebas bermain hingga bosan. Hehehe.

Anak saya cukup asyik bermain, sambil kami suapi dia makan malam. Dia makan dengan sangat lahap. Di sebelahnya, embernya ternyata penuh dengan "ikan-ikan" hasil tangkapannya! Wooow! 

Bagaimana sih cara dia memancing, sehingga dalam waktu singkat saja dia berhasil mengumpulkan seember penuh ikan? Simak video berikut ini! 


[Video - Cara Ilyas Memancing dan Mendapatkan Banyak Ikan]


Naah, sekarang sudah tau kaaan, "RAHASIA" anak saya agar dapat ikan banyak dalam waktu singkat? Hehehe.

Yaah, namanya juga anak-anak. Dia selalu menemukan caranya tersendiri untuk memecahkan masalah yang dihadapinya. Anak punya inisiatif yang kadang tidak kita sangka-sangka.

Kami sebagai orang tuanya, merasa senang dan bahagia malam itu. Bagaimana pun, dunia anak adalah dunia bermain dan menemukan sesuatu.

BACA JUGA: 8 Kiat Jitu Mengatasi Anak Kecanduan Gadget

Sayangnya, tiba-tiba saja hujan turun dengan cukup lebatnya.  Kami pun pulang ke rumah yang tidak sampai 3 menit kami tempuh dengan bersepeda motor dari Alun-Alun Ambarawa.
close