Sunnah Rasulullah SAW: Hari Jumat dan Adab-Adabnya
rifanfajrin.com - Sunnah Rasulullah SAW: Hari Jumat dan Adab-Adabnya
Hari Jumat adalah hari istimewa bagi umat Islam. Hari Jumat adalah Sayyidul Ayyam, hari yang baik, tuannya hari, hari di mana banyak terjadi peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah umat Islam.
Berikut ini adalah beberapa Sunnah Rasulullah SAW bab hari Jumat beserta adab-adabnya.
Hari Jumat adalah hari istimewa bagi umat Islam. Hari Jumat adalah Sayyidul Ayyam, hari yang baik, tuannya hari, hari di mana banyak terjadi peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah umat Islam.
Berikut ini adalah beberapa Sunnah Rasulullah SAW bab hari Jumat beserta adab-adabnya.
- Pada hari Jum’at telah terjadi lima 
peristiwa penting, yaitu; 1> Allah menciptakan Adam manusia pertama, 2> 
Allah menurunkan Adam dari surga ke bumi, 3> Allah mematikan Adam, 4> Ada 
satu saat yang bila hamba meminta kepada-Nya pasti akan dikabulkan oleh Allah 
asal pada saat tersebut, 5> Terjadinya hari Kiamat. (Ahmad, Abu 
Dawud).
- Shalat Jum’at disyariatkan dan diwajibkan ke 
atas setiap muslim. (Al-Jum’ah: 9-Abu Dawud).
- Shalat Jum'at sebaiknya diadakan di satu 
masjid dalam satu kampung. (Bukhari, Muslim).
- Untuk menghormati hari Jum’at, kita 
sebaiknya memulai persiapannya sejak hari Kamis, seperti: Memotong kuku, rambut, 
dsb.. (Bukhari).
- Disunnahkan mandi pada hari Jum’at. 
(Bukhari). * Salah satu hak Allah dari hamba-hamba-Nya adalah mandi seminggu 
sekali yaitu pada hari Jum’at.
- Dianjurkan agar memperbanyak bersiwak, 
memotong kuku, merapikan rambut dan berwangi-wangian pada hari Jum’at serta 
memakai pakaian yang terbaik pada hari Jum’at. (Bukhari, Al Bazzar). 
* Jum'at 
adalah hari Raya umat muslimin, sebagaimana hari Raya umat Yahudi pada hari 
Sabtu dan Nashrani hari Ahad. Dan sebaik-baik pakaian ialah gamis warna putih. 
(Tirmidzi).
- Syarat diadakan shalat Jum’at 
adalah:
Pada waktu dhuhur, lingkungan kampung, minimal 
berjumlah empat puluh orang. (Baihaqi, Abu Dawud).
- Pada shalat Shubuh hari Jum’at, imam 
disunnahkan membaca surat As-Sajadah di rakaat pertama dan Al-Insan di rakaat 
kedua. (Bukhari).
- Hendaknya segera pergi ke masjid untuk 
shalat Jum’at. Allah menugasi dua malaikat khusus pada hari Jum’at menunggu di 
pintu masjid untuk mencatat siapa yang lebih dahulu tiba di masjid dan yang tiba 
kemudian. Barangsiapa lebih dulu pergi ke masjid pada hari Jum’at, berpahala 
lebih besar. (Bukhari).
- Sebaiknya pergi ke masjid untuk shalat 
Jum’at dengan berjalan kaki. Setiap langkah menuju shalat Jum’at mendapatkan 
pahala setahun berpuasa. (Bukhari). * Dengan berjalan kaki, pahala puasa akan 
lebih banyak didapatkan. Hal itu apabila memungkinkan untuk jalan 
kaki.
- Sambil menunggu imam, dianjurkan makmum 
shalat sunnah Intizhar sampai imam datang. (Ahmad).
- Jangan berbicara ketika khutbah berlangsung. 
Berbicara ketika khutbah menghapuskan pahala Jum’at. Termasuk mengatakan, ‘Diam’ 
kepada orang yang berbicara. Hendaknya mendengarkan khutbah dengan khusyu’, 
walaupun tidak mengerti. (Bukhari).
- Jika disebut nama Nabi saw., hendaknya 
bershalawat dalam hati.
- Sunnah berdoa dalam hati di antara dua 
khutbah tanpa mengangkat tangan. Berdoa di antara dua khutbah adalah di antara waktu terkabulnya 
doa pada hari Jum’at. (Bukhari).
- Sunnah membaca surat Al-Ala di rakaat 
pertama shalat Jum’at dan Al-Ghasyiyah di rakaat kedua.
- Sunnah membaca surat Al-Kahfi pada hari 
Jum’at, di antara pahalanya adalah: 1> Diampuni dosa-dosa selama minggu yang 
lalu, 2> Diselamatkan dari gangguan Dajjal, 3> Diterangi cahaya hingga 
Jum’at depan, 4> Akan diiringi 70.000 malaikat, 5> Dijauhkan dari penyakit 
‘Dabibah’. (Imam Nawawi).
- Sunnah memperbanyak shalawat atas Nabi saw. 
pada hari Jum’at. Barangsiapa membaca delapan puluh kali shalawat, setelah 
shalat Ashar pada hari Jum’at, sebelum berdiri dari tempat shalatnya, akan 
mendapat pahala, delapan puluh tahun beribadah dan delapan puluh tahun dosanya 
dimaafkan oleh Allah, yaitu shalawat:
Artinya: “Semoga Allah limpahkan shalawat ke 
atas Muhammad (saw). Nabi yang Umi dan ke atas keluarganya serta para sahabatnya 
semua.” (Abu Dawud).
- Jangan bepergian (jauh) pada hari Jum’at 
setelah adzan. Hal itu dianggap seolah-olah sengaja meninggalkan shalat 
Jum’at.
- Boleh berpuasa pada hari Jum’at, jika 
diiringi pada hari Kamis atau Sabtunya. (Bukhari, Muslim).
- Barangsiapa meninggalkan tiga kali shalat 
Jum’at berturut-turut dengan sengaja tanpa udzur syar’i, maka hilanglah 
ke-Islamannya. (Imam yang lima). * Dan barangsiapa meninggalkan shalat Jum’at, 
Allah akan menutup hatinya dan ia akan tergolong sebagai orang-orang yang lalai. 
(Muslim).
- Tidak ada shalat Zhuhur pada hari 
Jum’at.
- Disunnahkan memperbanyak doa pada hari 
Jum’at. (Bukhari, Muslim) * Saat-saat terkabulnya doa pada hari Jum’at, ialah: 
1> Setelah shalat Shubuh sampai Isyraq, 2> Ketika matahari tepat berada di 
atas kepada kita, 3> Ketika khatib sedang menaiki mimbar, 4> Di antara dua 
khutbah, 5> Ketika khatib turun dari mimbar, 6> Setelah shalat Jum’at, dan 
7> Setelah shalat Ashar sampai menjelang Maghrib.
- Jangan memisahkan tempat duduk di antara dua 
orang. Dan jangan menempati tempat duduk orang lain. (Abu Dawud, Nasa’i, 
Ahmad).
- Sunnah menunaikan shalat Tahiyyatul masjid, 
walaupun khutbah sudah dimulai. (Imam yg Lima).
- Jika mengantuk ketika mendengarkan khutbah, 
maka disunnahkan untuk berpindah tempat duduknya. (Abu Dawud, 
Tirmidzi).
- Yang tidak diwajibkan untuk melaksanakan 
shalat Jum’at, yaitu: 1> Hamba sahaya/ budak, 2> Wanita, 3> Anak kecil, 
dan 4> Orang sakit. (Abu Dawud).
Itulah beberapa Sunnah Rasulullah SAW bab hari Jumat beserta adab-adabnya. Semoga Alloh SWT memberikan taufik, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga kita ada kekuatan untuk mengamalkan dan juga menyampaikannya kepada saudara-saudara kita yang lain. Amin.
Semoga bermanfaat.
