Teori Kepribadian Sigmund Freud
rifanfajrin.com - Teori Kepribadian Sigmund Freud
Sigmund Freud adalah pencetus pertama kali teori
psikoanalisis. Menurut Freud, faktor terpenting dalam pikiran manusia adalah ketidaksadaran.
Freud tertarik terhadap eksplorasi psikoanalitik yang semakin luas untuk
mencoba dan menemukan cara beroperasinya pikiran manusia yang ”normal”.
Freud lalu merevisi kesadaran dan ketidaksadaran dan
memperkenalkan id, ego, dan superego.
Menurut Sigmund Freud struktur kepribadian dibagi tiga
sistem yaitu:
1. Id
Id berasal dari bahasa Latin yang berarti ”itu” (dia untuk
benda). Id merupakan bagian ketidaksadaran yang primitif di dalam pikiran, yang
terlahir bersama kita. Ini merupakan wilayah gelap, tidak bisa diakses, tinggal
bersama nafsu-nafsu naluriah, dan satu-satunya realitas adalah kebutuhannya
sendiri yang egois. Id adalah sistem kepribadian yang paling dasar, sistem yang
berada di dalam naluri bawaan. Id dalam menjalankan fungsi dan operasinya,
dilandasi oleh maksud mempertahankan konstansi yang ditujukan untuk menghindari
keadaan tidak menyenangkan dan mencapai keadaan yang menyenangkan.
Ciri-ciri Id adalah :
a. Merupakan aspek biologis kepribadian karena berisi
unsur-unsur biologis termasuk di dalamnya instink-instink.
b. Merupakan sistem yang paling asli di dalam diri seseorang
karena dibawa sejak lahir dan tidak memperoleh campur tangan dari dunia luar
(dunia objektif).
c. Berupa realitas psikis yang sesungguhnya karena hanya
merupakan dunia batin/dunia subjektif manusia dan sama sekali tidak berhubungan
dengan dunia objektif.
d. Merupakan sumber energi psikis yang menggerakkan Ego dan Superego.
e. Prinsip kerja Id untuk mengurangi ketegangan adalah
prinsip kenikmatan(pleasure principle), yaitu mengurangi ketegangan dengan
menghilangkan ketidakenakan dan mengejar kenikmatan.
Prinsip kenikmatan ini dilakukan melalui 2 proses yaitu :
1) Refleksi dan reaksi otomatis, misalnya bersin, berkedip.
2) Proses primer, misalnya orang lapar membayangkan makanan.
2. Ego
Ego berasal dari bahasa Latin yang berarti ”aku”. Ego
merupakan bagian dari pikiran yang bereaksi terhadap kenyataan eksternal dan
yang dianggap oleh seseorang sebagai ”din”. Ego adalah sistem kepribadian yang
bertindak sebagai pengarah individu kepada objek dari kenyataan dan menjalankan
fungsinya berdasarkan realitas. Freud menjelaskan bahwa ego adalah bagian dari
id yang berkembang dalam rangka menghadapi ancaman dari dunia luar. Ia
mengibaratkan ego dan id dengan joki dan kudanya. Kuda yanng menyediakan
tenaga, tapi jokilah yang menentukan kemana harus pergi. Ego secara konstan
membuat rencana untuk memuaskan id dengan cara yang terkendali. Umpamanya, seorang anak lapar tapi tahu bahwa
Ia harus menunggu dulu datangnya waktu makan
barulah ia bisa memperoleh makanan (Jeffry Navid, 2003:40).
Ciri-ciri Ego adalah :
a. Merupakan aspek psikologis kepribadian karena timbul dari
kebutuhan organisme untuk berhubungan secara baik dengan dunia nyata dan menjadi
perantara antara kebutuhan instinktif organisme dengan keadaan lingkungan.
b. Bekerja dengan prinsip kenyataan(reality principle) yaitu
menghilangkan ketegangan dengan mencari objek yang tepat di dunia nyata untuk
mengurangi ketegangan.
c. Proses yang dilalui dalam menemukan objek yang tepat
adalah proses sekunder, yaitu proses berfikir realistis melalui perumusan
rencana pemuasaan kebutuhan dan mengujinya(secara teknis disebut reality testing)
untuk mengetahui berhasil tidaknya melalui suatu tindakan.
d. Merupakan aspek eksekutif kepribadian karena merupakan
aspek yang mengatur dan mengontrol jalan yang ditempuh serta memilih objek yang
tepat untuk memuaskan kebutuhan.
3. Superego
Superego adalah sistem kepribadian yang berisikan nilai atau
aturan yang bersifat evaluatif (menyangkut baik dan buruk). Cara kerja superego
merupakan kebalikan dan cara kerja id. id ingin memuaskan kebutuhan individual,
tidak peduli terhadap apa yang diinginkan oleh masyarakat.
Ciri-ciri dari Superego adalah :
a. Merupakan aspek sosiologis kepribadian karena
merupakan wakil nilai-nilai tradisional dan cita-cita masyarakat sebagaimana
ditafsirkan orang tua kepada anak-anaknya melalui berbagai perintah dan larangan.
b. Merupakan aspek moral kepribadian karena fungsi pokoknya
adalah menentukan apakah sesuatu benar atau salah, pantas atau tidak sehingga
seseorang dapat bertindak sesuatu dengan moral masyarakat.
c. Dihubungkan dengan ketiga aspek kepribadian, fungsi pokok
superego adalah :
1) Merintangi impuls-impuls id terutama impuls-impuls
seksual dan agresi yang sangat ditentang oleh masyarakat.
2) Mendorong ego untuk lebih mengejar hal-hal yang
moralistis daripada yang realistis.
3) Mengejar kesempurnaan.
Demikianlah Teori Kepribadian Sigmund Freud
Semoga bermanfaat, Maaann.
Demikianlah Teori Kepribadian Sigmund Freud
Baca juga Pengertian dan Pembagian Psikologi
Faktor-Faktor yang mempengaruhi kejiwaan manusia
Semoga bermanfaat, Maaann.