Prinsip Bahasa Berita
Bahasa jurnalistik merupakan bahasa komunikasi massa sebagai tampak dalam
harian-harian surat kabar dan majalah. Dengan fungsi yang demikian itu bahasa
jurnalistik itu harus jelas dan mudah
dibaca dengan tingkat ukuran intelektual minimal. Menurut Badudu (dalam Suroso
2008:4) bahasa jurnalistik memiliki sifat-sifat khas yaitu singkat, padat,
sederhana, lugas, menarik, lancar, dan jelas. Sifat-sifat itu harus dimiliki
oleh bahasa pers, bahasa jurnalistik, mengingat surat kabar dibaca oleh semua
lapisan masyarakat yang tidak sama tingkat pengetahuannya. Oleh karena itu
Suroso (2008:4) mengemukakan beberapa ciri yang harus dimiliki bahasa
jurnalistik.
1) Singkat, artinya bahasa jurnalistik harus
menghindari penjelasan yang panjang dan bertele-tele.
2)
Padat, artinya bahasa jurnalistik yang singkat
itu sudah mampu menyampaikan informasi yang lengkap. Semua yang diperlukan
pembaca sudah tertampung didalamnya. Menerapkan prinsip 5W 1H, membuang kata-kata mubazir, dan
menerapkan ekonomi kata.
3)
Sederhana, artinya bahasa pers sedapat-dapatnya memilih kalimat tunggal dan
sederhana, bukan kalimat majemuk yang panjang, rumit, dan kompleks. Kalimat
yang efektif, praktis, sederhana pemakaian kalimatnya, tidak berlebihan
pengungkapannya (bombastis).
4) Lugas, artinya bahasa jurnalistik mampu menyampaikan
pengertian atau makna informasi secara langsung dengan menghindari bahasa yang
berbunga-bunga .
5)
Menarik, artinya penulisan berita menggunakan pilihan kata yang tepat, masih hidup, tumbuh,
dan berkembang.
6)
Jelas, artinya informasi yang disampaikan jurnalis dengan mudah dapat dipahami oleh khalayak umum
(pembaca). Struktur kalimatnya tidak menimbulkan penyimpangan/pengertian makna
yang berbeda, menghindari ungkapan bersayap atau bermakna ganda (ambigu). Oleh
karena itu, seyogianya bahasa jurnalistik menggunakan kata-kata yang bermakna denotatif.
Dalam menerapkan ke enam prinsip tersebut tentunya diperlukan latihan berbahasa
tulis yang terus-menerus, melakukan penyuntingan yang tidak pernah berhenti. Dengan berbagai upaya
pelatihan dan penyuntingan, barangkali akan dapat diwujudkan keinginan jurnalis
untuk menyajikan ragam bahasa jurnalistik yang memiliki rasa dan memuaskan
dahaga selera pembacanya.
Dari pemaparan di atas dapat
ditarik simpulan bahwa bahasa berita harus singkat, padat, sederhana, lugas,
menarik, dan jelas.