Apakah Kau Tlah Bahagia? #Bagian 1


Apakah Kau Tlah Bahagia? -- Bagian 1





Baca bagian cerita bab sebelumnya: Mengasingkan Diri
_____________________________________________

Berangsur-angsur kehidupan Fallev dan Maria menjadi lebih baik, Mereka lebih merasakan ketenangan dan kedamaian kini. Tak pernah terbayangkan sebelumnya oleh Fallev untuk tinggal di sebuah rumah kayu sederhana yang cukup mereka tempati berdua, dengan atap-atap rumbia yang memaksa bercucuran saat hujan turun agak deras.

Menjalani kehidupan sebagai seorang petani, penggembala domba, atau pencari ikan sesungguhnya tak lebih indah secara tampak mata daripada seorang saudagar kaya raya dengan istana yang luas dengan banyak perabotan berlapis emas dan perak. Namun demikianlah yang terjadi. Fallev dan Maria merasa mereka benar-benar bebas dan dapat menjalani seluruh fungsi kehidupannya dengan baik.
Jika mereka merenungkannya kembali, hidup ini sangatlah gampang untuk dijalani. Nyaris tak pernah ada kesukaran-kesukaran berarti yang merintangi perjalanan hidup mereka. Hingga telah jutaan kali Fallev mengatakan dirinya dan Maria sangat disayang oleh Tuhan dengan datangnya keberuntungan-keberuntungan yang menyapanya. Jika pun satu hal keberuntungan yang belum didapatkannya, itu hanyalah ia belum memiliki seorang putra. Itu saja. Dan memang hanya itu yang mengusik perasaan beruntungnya. Selebihnya, mereka selalu dikarunia keberuntungan dan kemudahan.
Seperti halnya yang mereka rasakan saat ini. Tak berapa lama sejak mereka tinggal di tengah padang dan mencukupi kebutuhan mereka sehari-hari dengan hanya menanam dan menggembala domba, dengan curahan kasih sayang Tuhan, domba-domba mereka telah beranak pinak menjadi ratusan ekor, meski mereka mengawali semuanya itu dari awal.
Sebenarnya dapat dengan mudah dimengerti penyebab pesatnya perkembangbiakan itu. Disebabkan karena memang Fallev memiliki etos kerja yang tinggi, keras, disiplin, dan ulet, berkat didikan masa mudanya yang berhasil.
Hal ini yang sering menjadi pertanyaan dalam diri Maria. Ia merasa sangat keheranan. Mengapa seolah-olah hidup begitu mudah dijalani? Sepertinya pekerjaan apa pun yang dijalani Fallev selalu saja mudah untuk diselesaikan. Ketika berdagang, Fallev selalu saja mudah untuk menghabiskan barang dagangannya, menjadikannya laku keras. Begitu pun ketika menjalani kehidupan sekarang ini. Begitu mudahnya ia menjadikan domba-domba itu berkembang biak sangat cepat.
“Seharusnya aku telah bahagia sedari dulu. Apakah aku telah bahagia?” batin Maria.
Pertanyaan itu sangat sulit untuk dijawab.
“Aku sering tak memahami apa artinya sebuah kebahagiaan. Di mana-mana orang mencari kebahagiaan,” Maria bermonolog dengan dirinya sendiri.
Maria berpikir, banyak sekali orang yang untuk mendapatkan kebahagiaan, mereka harus berjibaku dalam arena kehidupan yang keras. Orang-orang akan sanggup bekerja keras untuk mendapatkan harta dan uang, sekiranya mereka mengartikan kebahagiaan akan mereka peroleh dengan melimpahnya harta dan kekayaan. Dengan harta, segala keindahan dan kenikmatan akan dengan mudah didapatkan. Namun kepuasan memang tak bertepi. Setelah segala kekayaan dan kemewahan telah diraih, selalu muncul pemaknaan yang lebih tinggi dari sekadar memiliki harta benda, yakni kebebasan. Kebebasan pun menghasilkan pengartian yang juga luas. Kebebasan dalam arti terlepas dari segala beban pikiran, kecemasan, ketakutan, dan hasrat tercapainya ketenangan dan ketentraman yang itu akan didapatkan dengan kehidupan bersama orang-orang terdekat dan perasaan ingin berbagi. Apalah artinya kemewahan jika hanya menimbulkan perasaan was-was akan bayangan pengalaman peristiwa yang mengganggu. Dan apalah artinya kesenangan jika hanya dinikmati seorang diri.
Maka kemudian muncul pemikiran akan perlunya hidup berdampingan. Dalam menjalani kehidupan perlu adanya seorang pendamping yang akan merasakan suka duka secara bersama, yang dengan bahu-membahu membangun kebahagiaan bersama.
Hingga pada tingkatan selanjutnya akan sampailah pada keinginan meneruskan cita-cita kehidupan. Telah menjadi kodrat manusia keinginan untuk menjaga dan melanggengkan garis keturunan, yang akan mempercantik kisah kehidupan.

Bersambung ke bagian 2
close