Hadiah Buku "Aku dan Teman-Teman" dari Haifa
Hadiah Buku "Aku dan Teman-Teman" dari Haifa
Semarang, Rabu 5 Januari 2022
Hari ini adalah hari ketiga kami masuk sekolah di semester 2. Masih sama seperti kemarin, hari ini masih belum ada pelajaran. Dalam satu minggu ini, pada pekan pertama kami memberikan pembiasaan pembiasaan kepada siswa-siswi selama pembelajaran tatap muka di semester 2.
Pembiasaan pembiasan tersebut antara lain adalah baris berbaris sebelum masuk ke kelas, ikrar siswa-siswi SD Labschool Unnes, berdoa dan kemudian dilanjutkan menyanyikan lagu wajib nasional, atau pembiasaan pembiasaan lain sesuai dengan arahan wali kelas masing-masing.
Untuk kelas 3A, kelas yang saya ampu, Saya ingin menekankan kepada anak-anak untuk lebih banyak atau lebih keras dalam berlatih menghitung matematika, latihan membaca, dan latihan menulis.
Pada hari pertama masuk semester 2, Saya bahkan telah menyampaikan kepada anak-anak bahwa apabila mereka ingin bisa naik ke kelas 4 maka mereka harus mencapai enam hal/target.
Ada 6 hal yang harus anak-anak kuasai apabila mereka ingin naik kelas 4 yaitu:
1. Bisa penjumlahan 1-10 tanpa berpikir, atau menghitung tanpa menggunakan jari-jari tangan lagi.
2. Bisa pengurangan sebagai kebalikan dari penjumlahan tadi
3. Bisa perkalian 1-10 tanpa mikir.
4. Bisa pembagian porogapit.
5. Bisa membaca dengan lancar, dan memahami isi bacaan
6. Bisa menulis dengan rapi dan jelas
Nah, maka dari itu mulai awal semester dua ini Saya menginginkan anak-anak untuk menyiapkan satu buku kosong. Saya ingin anak-anak setiap hari ketika mereka datang ke sekolah mereka menulis setidaknya satu gagasan yang ada di pikiran mereka.
Untuk hari pertama kemarin saya ya telah memberikan tugas pekerjaan rumah kepada anak-anak untuk membuat sebuah cerita pengalaman pribadi. Dan cerita itu harus dikumpulkan pada hari Rabu atau hari ini.
Nah oleh sebab itulah hari ini saya mengawali pembelajaran dengan meminta siswa-siswi untuk maju ke depan kelas dan membacakan hasil tulisan pengalaman mereka.
Karena habis liburan penerimaan raport, maka kebanyakan dari mereka menuliskan cerita pengalaman liburan bersama keluarga atau bersama teman-teman.
4 orang siswa yang semuanya laki-laki bergantian maju ke depan kelas membacakan cerita pengalamannya.
Entah mengapa anak-anak perempuan tidak ada yang mau maju ke depan kelas.
Ketika sudah tidak ada lagi yang mau maju ke depan kelas, saya meminta anak-anak untuk mengumpulkan buku mereka di meja saya. Saya membaca baca tulisan-tulisan mereka, dan saya membacakan kepada anak-anak apabila saya menemukan tulisan yang menarik, misalnya ketika ada siswa yang menuliskan tentang pengalamannya mengikuti vaksinasi di sekolah beberapa hari sebelum mereka masuk sekolah semester 2.
Pada saat itulah kemudian saya mendapatkan surprise. Seorang anak perempuan datang kepada saya dan menyerahkan sebuah buku berwarna biru muda. Buku itu berjudul " Aku dan Teman-Teman". Dia adalah Haifa Aqila Zahra. Dia menyerahkannya kepada saya ya dan berkata, "Ini untuk Pak Rifan."
Setelah mengucapkan terima kasih saya buka buku yang masih tersampul plastik itu.
Ternyata nama Haifa termasuk di dalam daftar nama penulis di buku tersebut.
Rupanya Haifa selama liburan sekolah kemarin, dia mengikuti sebuah kelas menulis. Kelas Menulis Bubu. Kelas menulis tersebut dimentori oleh Mbak Dian Nofitasari, yang kemudian dari akun Instagramnya Saya tahu bahwa beliau adalah seorang mentor bagi penulis anak-anak.
Saya meminta Haifa untuk membacakan kan ceritanya kepada teman-temannya di kelas. Akan tetapi Haifa tidak mau. Oleh sebab itu kemudian sayalah yang membacakan untuk anak-anak sebuah cerita yang ditulis oleh Haifa berjudul "Antal".
Antal adalah teman atau sahabat Haifa.
Buku ini diterbitkan oleh Wonderland publisher. Untuk cetakan pertama tertulis bulan Oktober 2021.
Selesai membacakan cerita Haifa tentu saja saya berterima kasih sekali lagi atas hadiah tersebut. Tidak lupa saya saya menyampaikan harapan kepadanya agar tidak berhenti sampai di sini saja. Saya masih menantikan karya-karyanya selanjutnya yang lebih hebat lagi.
Tidak lupa saya juga memotivasi anak-anak di kelas supaya jangan mau kalah dalam berkreasi. Saya berkata bahwa mereka pasti bisa asalkan mau mencoba dan berlatih dengan sungguh-sungguh.
Sebagai penguatan, saya ceritakan beberapa tahun yang lalu, Saya pernah mengajak siswa siswi saya untuk bersama-sama menerbitkan sebuah buku kumpulan puisi. Kelas tersebut adalah kelasnya Mas Krisna, kakak Haifa. Judul kumpulan puisinya adalah "Menggapai Mimpi".
Ketika saya utarakan keinginan tersebut, ajakan tersebut kepada anak-anak, saya belum mendengar persetujuan mereka. Namun di dalam hati terbersit keinginan saya untuk sekali lagi mengaji anak-anak menerbitkan sebuah buku kumpulan puisi atau kumpulan cerita.
Semoga terlaksana.