Cara melakukan deteksi dini dan skrining HIV

Apa itu HIV/AIDS?
Menurut UNAIDS (The Joint United Nations Programme on HIV/AIDS), HIV atau human immunodeficiency virus adalah virus yang menyerang sistem imun. Akibatnya, penderita akan menderita penyakit kronis yang mengancam nyawa.

Jika tidak disembuhkan, HIV bisa berkembang menjadi AIDS atau acquired immunodeficiency syndrome. Biasanya HIV membutuhkan waktu sekitar 10 tahun untuk berkembang menjadi AIDS yang sampai sekarang belum ditemukan obatnya.

Menurut data Ditjen PP & PL Kemenkes, sejak tahun 2005 sampai September 2015, terdapat kasus HIV sebanyak 184.929 yang didapat dari laporan layanan konseling dan tes HIV. Jumlah kasus HIV tertinggi yaitu di DKI Jakarta (38.464 kasus), diikuti Jawa Timur (24.104 kasus), Papua (20.147 kasus), Jawa Barat (17.075 kasus) dan Jawa Tengah (12.267 kasus).  Ibu rumah tangga menjadi salah satu kelompok pengidap HIV yang tinggi.

Cara penyebaran dan Risiko HIV/AIDS
HIV menyebar melalui pembuluh darah. Ada beberapa cara bagaimana virus HIV bisa menyebar ke orang lain. Faktor risiko penularan HIV tertinggi adalah hubungan seks tidak aman pada heteroseksual (46,2 persen), penggunaan jarum suntik tidak steril pada Penasun (3,4 persen), dan LSL (Lelaki sesama Lelaki) (24,4 persen). HIV/AIDS tidak akan menyebar melalui berjabat tangan dengan penderita, berkomunikasi, atau menggunakan piring yang sama saat makan. Sebab penyebaran HIV/AIDS hanya terjadi melalui pembuluh darah saja.

Pencegahan
Beberapa cara untuk mencegah HIV/AIDS adalah dengan selalu memakai pengaman saat berhubungan seks. Kemudian memperhatikan kebersihan jarum suntik ketika ingin memasang tato atau tindik.

Dengan memahami beberapa hal di atas, ada satu hal yang tidak kalah penting, yaitu tes untuk mendeteksi lebih dini apakah diri kita terkena atau berpotensi terjangkit virus HIV atau tidak. Caranya adalah dengan  memeriksakan diri sendiri jika merasa pernah berhubungan dengan berbagai risiko penyebaran HIV/AIDS.
Jika pernah melakukan aktivitas yang berkaitan dengan beberapa cara penyebaran virus di atas, ada baiknya kita waspada dan memeriksakan diri untuk memastikan kondisi kesehatan.

Kita juga dapat melakukan deteksi dini dan skrining HIV dengan datang ke Laboratorium Klinik Kimia Farma. Luasnya  jaringan laboratorium yang tersebar di hampir seluruh kota besar di Indonesia siap melayani kebutuhan kita akan pentingnya melakukan tes deteksi dini dan skrining HIV.

Sedangkan bagi pasien yang telah terinfeksi dapat melakukan pemeriksaan HIV RNA/Viral Load HIV (metode Real Time PCR) untuk mengetahui jumlah virus human immunodeficiency virus dalam sampel pasien. Dengan mengetahui hasil pemeriksaan laboratorium yang cepat dan akurat, maka pasien dapat melakukan langkah pengobatan yang selanjutnya dan pola hidup sehat agar terhindar dari HIV/AIDS.
close