PENGERTIAN STUNTING PADA ANAK DAN CARA PENCEGAHANNYA

pengertian stunting


Istilah stunting barangkali masih asing bagi kita sebagai orang awam. Namun bagi anda para orang tua, atau ibu yang sedang mempersiapkan proses kelahiran, mungkin cukup familiar dengan istilah stunting.


Menurut WHO, di seluruh dunia, diperkirakan ada 178 juta anak di bawah usia lima tahun pertumbuhannya terhambat karena stunting. Ironisnya, Indonesia menempati peringkat kelima dengan jumlah penderita stuntign terbanyak di dunia.


Apa itu stunting?

Stunting adalah kondisi tinggi badan anak dibawah standar tinggi badan normal pada umur dan jenis kelamin yang sama. Menurut WHO dikatakan stunting jika tinggi badan anak dibawah -2 SDdari standar WHO


Mengapa Stunting perlu dicegah?


Stunting adalah salah satu masalah gizi yang harus dicegah, karena efek jangka pendek dapat memengaruhi perkembangan otak, dan kecerdasan, perkembangan fungsi organ, dan melemahnya sistem imun, sedangkan efek jangka panjang dapat memengaruhi produktivitas dan kesempatan kerja karena bertubuh pendek, dan meningkatnya risiko penyakit menular di usia dewasa (obesitas, diabetes mellitus, kanker).


Bagaimana dengan Indonesia?


Stunting di Indonesia merupakan ancaman terhadap kualitas generasi penerus. 37,2% (8.9 juta) Balita Indonesia menderita Stunting. (Riskesdas 2013), 31.7% anak usia sekolah dan 20.2% bayi dengan panjang badan lahir pendek (Berat badan lahir


Apa penyebab Stunting?


Faktor gizi buruk yang dialami remaja perempuan, sampai pada saat ia hamil menyebabkan kekurangan gizi jangka panjang yang akan memengaruhi status gizi janin yang dikandungnya. Kurangnya pengetahuan ibu hamil dan keluarga mengenai kesehatan dan gizi Kurangnya akses pada makanan bergizi karena kondisi ekonomi yang lemah. Kurangnya akses air bersih dan kebersihan lingkungan, sehingga meningkatnya angka kejadian infeksi. Adanya infeksi menyebabkan angka kebutuhan zat gizi meningkat.


Bagaimana mencegah Stunting?

  1. Persiapkan kehamilan dengan baik, gizi dan kesehatan remaja perempuan (calon ibu) dan ibu hamil
  2. Pemberian makanan tambahan ibu hamil dan tablet tambah darah minimal 90 hari
  3. Penuhi gizi harian dengan menu gizi seimbang
  4. Periksa hamil dan bersalin ditolong tenaga kesehatan
  5. Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
  6. Berikan ASI eksklusif sampai 6 bulan
  7. Makanan Pendamping (MP) ASI saat bayi berusia 6 bulan dan tetap memberikan ASI sampai 2 tahun.
  8. Berikan imunisasi dasar lengkap dan capsul Viamin A tiap 6 bulan pada balita anda
  9. Pantau pertumbuhan dan perkembangan Balita anda setiap bulan
  10. Lakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
close