[Book Review] Jatuh 7 Kali Bangkit 8 Kali ~ G. Sutarto & J. Sumardianta

Judul Buku: Jatuh 7 Kali Bangkit 8 Kali ~ Kisah para Guru Pemberani yang Menuai Keuntungan dari Ketidakadilan
Penulis: G. Sutarto & J. Sumardianta
Penyunting: Ikhdah Henny & Nurjannah Intan
Penerbit: Penerbit Bentang, Yogyakarta
Tahun Terbit: Cetakan Pertama, Maret 2017

Judul Buku: Jatuh 7 Kali Bangkit 8 Kali ~ Kisah para Guru Pemberani yang Menuai Keuntungan dari Ketidakadilan Penulis: G. Sutarto & J. Sumardianta Penyunting: Ikhdah Henny & Nurjannah Intan Penerbit: Penerbit Bentang, Yogyakarta Tahun Terbit: Cetakan Pertama, Maret 2017

Ketika menghadapi kemalangan dan ketidakadilan, manusia biasanya mengeluh, meratap, atau bahkan mengutuk. Padahal, keberuntungan ada di mana pun. Termasuk saat manusia sedang berada pada titik terburuknya.

G. Sutarto dan J. Sumardianta, kedua guru sekolah menengah ini, melewati masa kecil penuh cemoohan teman sepermainan karena situasi ekonomi keluarganya. Alih-alih marah, mereka justru mengasah keterampilan untuk membalikkan situasi memilukan menjadi proses pembelajaran positif. Setiap kesulitan yang rupanya mengantarkan mereka pada pertemuan-pertemuan baru. Pertemuan dengan orang-orang biasa yang mengajarkan kebaikan-kebaikan kecil yang jauh dari tepuk tangan keramaian.

Beberapa pujian untuk buku ini:

"The art of change: drama kehidupan guru yang menyodorkan ketakutan sekaligus harapan. Harapan yang menjadi terang benderang karena penulisnya berhasil mengatasi ketakutan."
--Prof. Rhenald Kasali, P.Hd., Pendiri Rumah Perubahan

"Buku yang menginspirasi kita semua, terutama generasi muda, untuk menyadari bahwa hidup adalah perjuangan dan proses pembelajaran. Setiap tahap pencapaiannya patut kita syukuri. Buku ini memotivasi kita untuk tetap semangat dan optimis menjalani kehidupan dalam rangka mencapai tujuan yang lebih baik."
--Prof. Dr. Lidawati Gani, Guru Besar Akuntansi FEB Universitas Indonesia

"Bunga rampai kisah keteladanan yang menjadi jawaban terhadap gersangnya cinta, kasih sayang, dan kebersamaan di kalangan masyarakat modern. Kehidupan modern telah banyak membuat manusia melupakan jati dirinya sebagai makhluk mulia. Nilai kebaikan, rasa syukur, terima kasih, kebersamaan, dan hormat menghormati telah menjadi barang langka dalam kehidupan sehari-hari. Buku ini mengingatkan kembali kepada kita akan indahnya kesederhanaan dan kerendahan hati yang dapat dilakukan oleh siapa saja dalam kehidupan kesehariannya."
--Prof. Eko Indrajit, Guru Besar Ilmu Komputer ABFI Institut Perbanas

"Buku yang sangat menyentuh. Ditulis oleh para pendidik luar biasa yang mampu membuat pembaca merasakan moment of truth yang sebenarnya."
--Arto Subiantoro, pendiri Gambaran Brand Indonesia


BACA JUGA: KUMPULAN KATA MUTIARA HELEN KELLER

SELAMAT MEMBACA SEMOGA BERMANFAAT!
close