Hakikat dan Ciri-Ciri Cerpen
Karya sastra bisa dibagi menjadi 3 (tiga), yakni puisi (karya yang disusun berdasarkan bait-bati), prosa (disusun berdasarkan paragraf), dan drama (disusun berdasarkan dialog).
Nah, pada Kesempatan kali ini, kita akan sedikit belajar tentang apa itu cerita pendek (cerpen), pengertian, hakikat cerpen, dan apa saja ciri-ciri cerpen.
Hakikat cerpen
Kita mungkin sudah sering sekali mendengar apa itu cerita pendek. Kita juga sudah sering membaca cerita pendek yang ada di koran-koran, majalah, atau buku-buku kumpulan cerita pendek. Di antara kita juga sudah terbiasa menulis cerpen.
Akan tetapi, tak ada salahnya juga bagi kita untuk sejenak menengok kembali tentang pengertian dan definisi cerpen, yang akan kita ambil dari beberapa sumber sehingga bisa menambah pengetahuan kita tentang pengertian dan definisi cerpen itu sendiri.
Cerpen adalah singkatan dari cerita pendek dan merupakan salah satu ragam karya sastra dari jenis prosa. Cerpen, sesuai dengan namanya, adalah cerita yang relatif pendek, dan biasa dikatakan sebagai cerita yang habis dibaca dalam sekali duduk.
Proses sekali duduk di sini, tidak hanya duduk dan selesai membaca saja, akan tetapi juga diartikan sebagai memahami isi pula. Maknanya, saat kita selesai membaca, pada saat itu pula kita memahami isi cerpen yang dibaca. Apalagi permasalahan yang terdapat dalam sebuah cerpen juga sangat dibatasi.
Menurut Nugroho Notosusanto, cerpen merupakan salah satu bentuk cerita fiksi. Yang diceritakan dalam cerpen tidak benar - benar terjadi, melainkan hanya rekaan pengarangnya. Begitu juga dengan tokoh dan watak tiap - tiap tokoh tersebut juga ditentukan oleh pengarang.
Adapun Ciri-ciri cerpen bisa dijabarkan sebagai berikit ini:
Bentuk tulisannya singkat, padat, dan lebih pendek daripada novel.
Terdiri kurang dari 10.000 kata.
Tidak melukiskan seluruh kehidupan pelakunya karena mengangkat masalah tunggal atau sarinya saja.
Habis dibaca sekali duduk dan hanya mengisahkan sesuatu yang berarti bagi pelakunya saja.
Tokoh-tokohnya dilukiskan mengalami konflik sampai pada penyelesaiannya.
Penggunaan kata-katanya sangat ekonomis dan mudah dikenal masyarakat.
Sanggup meninggalkan kesan mendalam dan mampu meninggalkan efek pada perasaan pembaca.
Menceritrakan satu kejadian, dari terjadinya perkembangan jiwa dan krisis,tetapi tidak sampai menimbulkan perubahan nasib.
Beralur tunggal dan lurus.
Penokohannya sangat sederhana, singkat, dan tidak mendalam.
Demikianlah penjabaran sederhana tentang hakikat dan ciri-ciri cerita pendek (cerpen). Mudah-mudahan bisa kita pahami dan semoga bermanfaat.
Selamat membaca dan sampai jumpa kembali di post lainnya.