Cerpen || Mencuri Uang Temanku karya Rucita S Cahyani




Mencuri Uang Temanku
Cerpen Karya Rucita S. Cahyani


Hai teman-teman, namaku Nabilah Ratna. Aku akan menceritakan kisahku yang pernah mencuri uang temanku sendiri yaitu Melody Kanzha. Dulu aku pernah mencuri uang temanku sendiri. Pertama dulu aku dikenal orang yang jujur karena dulu aku tidak pernah berbohong sampai-sampai saat barang temanku ada yang hilang aku tidak pernah dituduh.

Saat itu aku melihat uang Melody Kanzha di atas meja belajarnya. Saat itu aku sedang tidak mempunyai uang. Secara perlahan aku mengambil uang Melody Kanzha. Karena di situ sedang tidak ada orang yang melihat, aku buru-buru kabur meninggalkan jejak. Saat bel masuk berbunyi, Melody Kanzha tidak melihat uang di atas mejanya.

Saat itu Melody menuduh kawan-kawan sekelas kecuali aku. Saat itu juga aku sedang tidak di dalam kelas tapi berada di kamar mandi. Saat pulang sekolah aku menjajakan uang itu untuk membeli siomay dan aku ditemani oleh Melody. Sambil menemaniku, Melody masih saja sedih karena uangnya yang hilang itu.

Aku menemani Melody pulang. Melody menceritakan kesedihannya padaku bahwa dia tidak pernah punya masalah dengan siapa pun. Dia menceritakan itu pada ibunya juga dan ibunya berjanji jika ada yang menemukan uang itu, Ibu Melody akan memberi hadiah.

Hari demi hari telah lewat. Aku masih belum mengaku kalau aku yang sebenarnya mengambil uang Melody. Saat aku di kamar, aku berpikir kapan aku akan mengembalikan uang Melody itu.

Saat itu aku sedang bertelepon dengan Melody.
“Selamat malam, Melody,” aku menyapa.
“Selamat malam juga, Nabilah,” jawab Melody.
“Apakah uangmu sudah kembali?” aku bertanya kepadanya.
“Belum juga, Nabilah.”
“Melody, aku ingin bertanya.”
“Tanya apa?”

Aku mengambil napas agak panjang.

rifanfajrin.com

“Jika ada orang yang mencuri uangmu, akan kau apakan?”
“Tidak kuapa-apakan, tetapi aku memaafkannya.”
“Kalau begitu, terima kasih ya!”
“Sama-sama,” jawab Melody. Aku sangat lega mendengar jawaban Melody.

Setelah belajar, aku pun tidur. Keesokan harinya, setelah bangun tidur dan ke kamar mandi, aku menulis surat untuk Melody.

Melody, aku Nabilah.
Aku ingin bilang empat mata sama kamu bahwa sebenarnya akulah yang mengambil uangmu itu. Maka tadi malam aku menelpon kamu seperti itu. Maafkan aku ya. Please...

Ttd
Nabilah

Aku gugup ketika harus memberikan surat itu kepada Melody. Aku memberikan surat itu pada saat istirahat. Seketika itu juga Melody membaca isi suratku.

Setelah membaca suratku, Melody memegang pundakku. Ia bertanya, “Surat apa ini?”

Kemudian Melody menceritakan peristiwa itu kepada teman-teman sekelas. Tentu saja teman-teman sekelas kaget karena aku yang mencuri uang Melody. Padahal selama ini aku dikenal sangat jujur dan menjadi teman dekat Melody.

Melody berkata padaku, “Kenapa kau melakukan seperti itu, Nabilah?”

“Saat itu aku tidak mempunyai uang, Melody. Melody, maafkan aku.”
“Baik, aku memaafkanmu. Lain kali jangan begitu lagi ya, Nabilah?”
“Baik. Aku berjanji.”

Setelah kejadian itu, aku mengembalikan uang Melody dan mentraktir Melody makan bakso. Melody tersenyum, ia bahagia sekali.


__ J __

Cerpen Karya Rucita yang lain, "Es teh di kantin sekolahku"

close