Hakikat Keterampilan Menulis
![]() |
Hakikat Keterampilan Menulis
Menulis adalah menurunkan atau melukiskan
lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami seseorang
sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka
memahami bahasa dan lambang grafik tersebut (Tarigan, 1982:21). Lambang-lambang
grafik yang ditulis merupakan representasi bahasa tertentu sehingga memiliki
makna tertentu pula yang dapat dipahami oleh orang lain (pembaca).
Keterampilan
menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang menjadi tujuan setiap
pengajaran bahasa di sekolah. Hal tersebut sesuai yang terdapat di kurikulum,
baik untuk Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama maupun Sekolah Menengah Atas.
Keterampilan menulis tersebut tentu saja harus dilandasi dengan pengetahuan
kebahasaan, baik tentang kaidah-kaidah maupun mengenai laras-larasnya (Sujanto,
1988:56).
Menulis adalah kiat dan suatu
keterampilan yang dapat dipelajari. Orang yang memang mempunyai bakat menulis
dan mendapat kesempatan yang banyak untuk belajar menulis, tentu akan menjadi
penulis yang baik. Orang yang tidak mempunyai bakat menulis tetapi mau belajar
menulis dengan sungguh-sungguh serta mendapat kesempatan untuk belajar dan
berlatih akan dapat menjadi seorang penulis yang baik. Berbakat menulis saja
tanpa mau berusaha belajar tentu tidak menjamin seseorang akan menjadi seorang
penulis yang baik (Kelompok Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, 1991:94).
Sementara
itu, Gie (2002:3) mengungkapkan bahwa menulis arti pertamanya adalah membuat
huruf, angka, nama, dan sesuatu tanda kebahasaan apa pun dengan suatu alat
tulis pada suatu halaman tertentu. Menurut beliau menulis dan mengarang adalah
kata yang sepadan. Mengarang adalah segenap rangkaian kegiatan seseorang
mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada
masyarakat pembaca untuk dipahami.
Menulis
merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang dipergunakan dalam komunikasi
secara tidak langsung. Keterampilan menulis tidak didapatkan secara almiah,
tetapi harus melalui proses belajar dan berlatih. Berdasarkan sifatnya, menulis
juga merupakan keterampilan berbahasa yang produktif dan reseptif. Dalam
kegiatan menulis, penulis harus terampil memanfaatkan grafologi, kosa-kata,
struktur kalimat, pengembangan paragraf, dan logika berbahasa (Wagiran dan
Doyin, 2005:2).
Menurut
Suparno dan Yunus (2007:13) menulis dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan
penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat
atau medianya. Pesan adalah isi atau muatan yang terkandung dalam suatu
tulisan. Tulisan merupakan sebuah simbol atau lambang bahasa yang dapat dilihat
dan disepakati pemakainya. Dengan demikian, dalam komunikasi tulis paling tidak
terdapat empat unsur yang terlibat: penulis sebagai penyampai pesan (penulis),
pesan atau isi tulisan, saluran atau media berupa tulisan, dan pembaca sebagai
penerima pesan. Selanjutnya, juga dapat dikatakan menulis sendiri sebenarnya
bukanlah sesuatu yang asing bagi kita. Artikel, esai, laporan, resensi karya
sastra, buku, komik, poster, dan cerita adalah contoh bentuk dan produk bahasa
tulis yang akrab dengan kehidupan kita. Tulisan-tulisan itu menyajikan secara
runtut dan menarik, ide, gagasan, dan perasaan penulisnya.
Menulis
seperti halnya ketiga keterampilan yang lainnya, merupakan suatu proses
perkembangan. Menulis menuntut pengalaman, waktu, kesempatan, latihan,
keterampilan-keterampilan khusus dan pengajaran langsung menjadi seorang
penulis. Gagasan-gagasaan dalam menulis tersusun secara logis, diekspresikan
dengan jelas dan ditata secara menarik. Selanjutnya menuntut penelitian yang
terperinci, observasi yang seksama, pembedaan yang tepat dalam pemilihan judul,
bentuk, dan gaya.
Kegiatan
menulis bukan pekerjaan yang sulit melainkan juga tidak mudah. Untuk memulai
menulis, setiap penulis tidak perlu menunggu menjadi seorang penulis yaang
terampil. Belajar teori menulis itu mudah, tetapi untuk mempraktikkannya tidak
cukup sekali dua kali. Frekuensi
latihan menulis akan menjadikan seseorang terampil dalam bidang tulis-menulis.
Berdasarkan
pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis
adalah keterampilan seseorang dalam menyampaikan pikiran, pesan, dan kehendak
kepada orang lain secara tidak langsung melalui lambang-lambang grafis yang
dimengerti oleh penulis itu sendiri maupun orang lain yang memiliki kesamaan
bahasa yang dipergunakan. Menulis merupakan alat komunikasi yang dapat membantu
kita untuk menyampaikan gagasan atau informasi secara tertulis dengan orang
lain.
Baca Juga:
1) Tujuan Menulis
2) Manfaat Menulis
Baca Juga:
1) Tujuan Menulis
2) Manfaat Menulis