Naik Kereta Api Tut Tut Tuuut!! Ilyas Mau Ikut

Wisata Museum Kereta Api Ambarawa




Minggu, 30 Agustus 2015

Setelah sarapan pagi, aku, istriku, ibu, dan tak ketinggalan si kecil Ilyas pergi ke Museum Kereta Api Ambarawa. Ini merupakan kesempatan/momen yang sudah lama kami tunggu-tunggu. Ya, istriku sudah lama ingin mengajak ibu jalan-jalan di Ambarawa. Nah, mumpung ibu lagi liburan, maka harus, tidak bisa tidak, kita harus jalan-jalan. :)


"Mosok setiap kali ibu ke sini, ibu hanya masak-masak, duduk-duduk, main-main sama Ilyas saja, tapi nggak pernah jalan-jalan," kata istriku. "Ayo kita ke Museum Kereta Api, kita naik kereta!"

"Okay, okaay. Itu bisa diatur," kataku, meniru gaya ngomong Almarhum Dono, komedian legendaris Warkop DKI. Hi-hi-hi!

Kupikir-pikir, semangat sekali istriku menyambut rencana berwisata naik kereta. Usut punya usut, ternyata dia belum pernah naik kereta api! Hihihi. Ketika aku meledeknya, dia bilang, "Tapi kan aku udah pernah naik pesawat!"

Ha-ha-ha. "Kalau cuman naik pesawat, aku juga pernah. Ngomong-ngomong kok jadi ndeso begini ya... Persoalan sudah/belum pernah naik angkutan umum begitu kok dibahas," aku menyahut. "Yang belum pernah, itu naik bemo."

"Ini sekaligus akan menjadi pengalaman pertama Ilyas naik kereta api," kata istriku, lalu ia menambahkan, "mumpung masih gratis untuk Ilyas!"

Owalaah...

Jadilah kami bersama-sama pergi ke Museum Kereta Api Ambarawa.

Sesampainya di sana, kami segera menuju loket karcis kereta wisata. Oya, kereta wisata hanya tersedia pada hari Minggu dan Hari Besar Nasional saja. Pengunjung bisa memilih waktu berangkatnya kereta, yaitu pukul 10.00, pukul 12.00, atau 14.00. Waktu itu menunjukkan pukul 08.30. Kami memesan kereta pukul 10.00. Akan tetapi, sayang sekali, tiket untuk jam 10.00 sudah ludes terjual.

"Ada rombongan dari Pasuruan, Bro. Mereka datang pagi-pagi sekali, bahkan sebelum museum buka," kata mas petugas. Dia temanku waktu SMP. "Pilih jam 12 atau jam 2?" tanyanya.

Istriku memilih pukul dua siang saja. Dengan pertimbangan, kita bisa pulang dulu agar Ilyas bisa makan siang. Kami juga bisa salat dzuhur lebih dulu.

"Jam loro wae, bro," kataku sambil menyodorkan uang tiket untuk tiga orang.
"Okay, sekarang kalau mau jalan-jalan dulu. Santailah, bebas saja," katanya.

Kami pun jalan-jalan sampai kira-kira jam setengah sebelas, lalu pulang ke rumah sebentar untuk istirahat sejenak.

***

Pukul 13.00 kami siap untuk kembali ke Museum.

"Siapkan uang enam ribu," kataku pada istri, "kita harus bayar uang parkir lagi."

Pembangunan Museum Kereta Api Ambarawa nampaknya belum benar-benar selesai meskipun kini sudah dibuka kembali untuk wisata. Ya, salah satu yang belum sempurna adalah lahan parkir. Untuk saat ini, parkir kendaraan roda dua masih di seberang jalan di depan museum kereta. Mungkin ke depan, kami menduga parkir akan disediakan di sebelah utara museum.

"Loh, kok parkir lagi, Mas?" tanya petugas parkir.
"Iya, Mas. Kami pulang dulu. Sebab tadi pagi tiket kereta sudah habis. Jadi, kami pesan tiket untuk jam dua siang," kataku sambil menyodorkan uang enam ribu rupiah untuk parkir dua sepeda motor.
"Oh, kalau begitu bawa saja, Mas," kata mas petugas parkir.

Wah, beruntung sekali petugas parkir masih mengingat kami. Setelah mengucap terima kasih kami masuk ke museum. Dan sekali lagi, kami tak dipungut bayaran untuk masuk ke museum.

Sementara istri dan ibu menunggu, aku menemui kawanku untuk mengambil tiket yang tadi kami pesan.

Tepat pukul 14.00, kami naik ke kereta dengan tiga lembar tiket di tangan.

Selama perjalanan, Ilyas, jagoan kecil kami, terlihat terceria. Nampaknya dia senang betul. Yah, andai dia sudah bisa cerita, kayaknya dia akan cerita banyak. Hihihi. Aku pun tak ingin kehilangan kesempatan untuk merekam beberapa potongan video perjalanan. Itu yang kutempel di atas post ini. Kelak kalau Ilyas sudah mengerti, semoga dia tahu betapa kami sangat mencintainya. :)

Satu lagi, kini istriku apabila ditanya apakah dia pernah naik kereta, dia akan dengan tegas menjawab: PERNAH, meskipun itu hanya kereta wisata. Hihihi.

Nah, bagi kawan-kawan, kalau kalian semua belum pernah ke Museum Kereta Api Ambarawa, silakan segera berkunjung ke sana. Dan kalau ada sedikit rezeki, tidak ada salahnya untuk merasakan juga asyiknya naik kereta wisata. Lumayan, dengan membayar Rp 50.000,00 per orang kita sudah bisa jalan-jalan dari Stasiun Ambarawa ke Stasiun Tuntang. Ajaklah teman-teman, keluarga, orang-orang terdekat kita ke sana agar wisata kita terasa lebih menyenangkan dan mengesankan. :)

Sampai jumpaa...

Berikut foto-foto setelah perjalanan kami kemarin. (Oya, cerita lain tentang Museum Kereta Api Ambarawa pernah saya tulis =>> klik Jalan-Jalan Ke Museum Kereta Api Ambarawa)

Wisata Museum Kereta Api Ambarawa

Wisata Museum Kereta Api Ambarawa

Wisata Museum Kereta Api Ambarawa

Wisata Museum Kereta Api Ambarawa

Wisata Museum Kereta Api Ambarawa

Wisata Museum Kereta Api Ambarawa

Wisata Museum Kereta Api Ambarawa

Wisata Museum Kereta Api Ambarawa

Wisata Museum Kereta Api Ambarawa

Wisata Museum Kereta Api Ambarawa

Wisata Museum Kereta Api Ambarawa


close