Baby Spa untuk Ilyas
Beberapa
waktu yang lalu ketika anakku, Ilyas, hampir berusia dua bulan, aku ditanyai
sama temen begini, “Ilyas sudah nyoba baby
spa?” “Opo kuwi?” aku malah balik
tanya. Eh, temanku itu malah tertawa.
Jujur saja,
aku tidak tahu apa dan bagaimana itu spa bayi, apa kegunaannya, di mana anakku
bisa mencoba spa bayi seperti yang dikatakan temanku itu, berapa biayanya, dan
sebagainya. Yah, aku jadi seorang bapak juga baru kemarin. Hehehe.
Hingga pada suatu
sore aku dan istriku pergi ke bidan langganan waktu istri hamil dengan maksud mengimunisasi
BCG (Bacillus Calmette Guerin) untuk Ilyas.
Ternyata imunisasi BCG itu tidak tiap hari ada. Dalam satu bulan, imunisasi BCG
yang bertujuan mencegah anak dari penyakit tuberkulosis itu paling hanya satu
kali. Akhirnya aku muter-muter ke bidan lain. Lalu sampailah aku ke klinik
bersalin yang tidak jauh dari rumahku. Namanya Klinik Bersalin Ananda (atau dikenal dengan klinik Bidan Yur). Di situ ternyata ada baby spa-nya juga. Begitu
tahu kalau di klinik itu ada baby spa, aku dan istriku saling melirik lalu
tersenyum, seolah sepakat bahwa: kapan-kapan Ilyas harus mencoba baby spa! :D
Nah,
kebetulan Arsyil, keponakanku yang usianya sepantaran dengan Ilyas, datang dari
Solo. Akhirnya Ilyas dan Arsyil pun mencoba baby spa bareng. :)
Ini merupakan pengalaman pertama bagi mereka.
Sebenarnya
apa sih baby spa itu? Secara gampang,
baby spa adalah perawatan untuk bayi. Di situ salah satunya ada berenang di bak
air hangat dan pijat untuk bayi dengan terapi aroma bunga melati juga.
Di situ, kita
tak perlu takut anak kita kenapa-napa berada di dalam air. Sejak bayi, seorang
anak sudah bisa diajarkan berenang. Sebab, saat di dalam kandungan selama
kurang lebih sembilan bulan, bayi sudah terbiasa berada di dalam cairan. Dalam
cairan ketuban, seorang bayi akan merasa nyaman dan hangat. Karena itulah, sejak
lahir bayi telah memiliki kemampuan instingtif untuk berada di bawah air dan
tidak merasa takut saat berada di dalam air. Kulihat setiap mandi, Ilyas memang
kelihatan senang dengan air.
Kata bu
bidan, kegiatan berenang ini banyak sekali manfaatnya. Berdasarkan hasil
penelitian di Melbourne, Australia, menunjukkan secara statistik Intelligence Quotient (IQ) anak-anak
yang diajarkan berenang sejak bayi akan lebih tinggi ketimbang anak-anak yang
tidak diajarkan berenang, atau diajarkan berenang setelah usia 5 tahun. Tak
hanya itu, pertumbuhan fisik, emosional, sosial, dan motoriknya pun lebih baik.
Kok bisa ya?
Lalu, apa sih
manfaat berenang untuk bayi itu?
Secara
keseluruhan, dapat kita simpulkan apa manfaat berenang bagi bayi, yaitu:
1.
Menghilangkan rasa takut pada air.
2.
Sarana bermain. Ya, bermain itu tidak melulu dengan
mainan-mainan yang ada di rumah melulu. Bermain bisa juga dilakukan di kolam
dengan air yang menyegarkan sekaligus menyenangkan bagi anak.
3.
Menyehatkan badan dan merangsang gerakan
motorik. Dengan berenang dan bermain air, secara otomatis otot-otot bayi akan
berkembang, persendiannya tumbuh secara optimal, pertumbuhan badannya
meningkat, dan tubuh pun jadi lentur. Dengan kata lain, semua komponen tubuhnya
akan terlatih melalui renang karena seluruh anggota tubuh mulai dari kaki,
tangan, hingga kepala digerakkan. Walaupun digerakkan dengan teknik yang belum
sempurna, hamun bayi akan terlatih dan daya tahan tubuhnya pun akan terjaga.
4.
Mengasah kemandirian, keberanian, dan percaya
diri. Berenang akan mendorong bayi tumbuh menjadi sosok yang mandiri dan
memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Hal ini tercermin saat tidak takut lagi
menjelajah bersama orang tua di kolam yang lebih besar.
Nah, itulah
beberapa manfaat berenang bagi bayi. Semoga hal itu benar-benar bermanfaat bagi
Ilyas kelak kalau sudah dewasa. Ah, yang paling penting anakku merasa senang. Buktinya, Ilyas sama sekali tidak menangis waktu nyemplung di bak. Malahan dia senyum-senyum. Yang penting lagi, selain anakku yang senang, Ibunya pun
senang melihat anaknya berenang-renang. Kalau bapaknya, tentu saja lebih senang lagi
melihat anak dan istrinya senang! Hahaha. []
Ilyas |
Arsyil |