Hari Ke 2 Sekolah: Pembentukan Organisasi Kelas dan Regu Piket

Hari ke 2 Masuk Sekolah
Selasa, 17 Juli 2018
==============

Organisasi kelas sangat penting untuk dibentuk atau diadakan. Manfaat dibentuknya organisasi kelas adalah semua kegiatan di dalam kelas dapat berjalan dengan baik dan lancar. Manfaat lain, tujuan dari pembelajaran yaitu siswa dapat belajar dalam suasana yang kondusif pun dapat tercapai bila kelas kita terorganisasi dengan baik. Selain itu, akan muncul rasa memiliki ruang kelas bersama dari masing-masing siswa.

Dari beberapa manfaat dan pentingnya organisasi kelas di atas, pada hari ke dua masuk sekolah ini saya mengajak murid-murid baru saya untuk membentuk organisasi kelas. Sekalian juga saya ajak mereka untuk membentuk regu piket.

Untuk kelas kami, yaitu kelas 3A SD Labschool Unnes, struktur organisasi kelas yang kami bentuk adalah sebagai berikut:

  1. Wali Kelas
  2. Ketua Kelas
  3. Wakil Ketua Kelas
  4. Sekretaris
  5. Bendahara
  6. Penanggung Jawab Keamanan dan Ketertiban Kelas, dan
  7. Penanggung Jawab Kebersihan
"APa sih tugas ketua kelas itu?" saya bertanya.

"Nyuruh-nyuruh Pak!" kata salah seorang anak.

Saya ngakak.

Jadilah sebelum organisasi kelas dibentuk, terlebih dahulu saya berikan sedikit gambaran mengenai tugas maupun hak dan kewajiban dari setiap elemen organisasi.

Misalnya, tugas ketua kelas. Di antaranya yang menjadi tugas, hak, dan kewajiban ketua kelas adalah:
  1. Ketua kelas bertugas memimpin kegiatan di kelas. Tentu dengan bimbingan dari wali kelas.
  2. Ketua kelas berhak mewakili kelas untuk menyampaikan pendapat kepada wali kelas.
  3. Ketua kelas berhak dihormati oleh teman-temannya
  4. Ketua kelas berhak untuk diingatkan apabila berbuat salah atau keliru
  5. Ketua kelas wajib bersikap adil dan menyayangi teman-temannya tanpa membeda-bedakan
  6. dan sebagainya
Begitu pula untuk tugas, hak, dan kewajiban dari wakil ketua, sekretaris, bendahara, dan lain-lain, juga saya sampaikan secara sederhana dan seperlunya.

Selanjutnya tibalah saatnya untuk membentuk organisasi kelas. Langkah pertama saya bertanya siapa saja siswa yang ingin menjadi ketua kelas. Beberapa anak mengangkat tangan sebagai tanda mereka kesediaan mereka maju menjadi ketua kelas. Ada lima orang yang bersedia.

Sistem pemilihannya, kami gunakan sistem voting (berdasarkan suara terbanyak). Namun, sebelumnya saya minta mereka untuk menyampaikan "kampanye" hehehe.

"Kalian pernah lihat film 'Tayo' episode pemilihan pemimpin taman bermain kaaan?" tanya saya.

"Ya, Pak. Kami suka lihat Tayo.'

"APa yang dilakukan oleh calon pemimpin taman bermain?"

"Masing-masing mereka menyampaikan pidato sebelum pemilihan."

"Nah, jadi nanti kalian masing-masing calon ketua kelas saya minta untuk menyampaikan pidato juga. Sampaikanlah apa yang akan kalian lakukan bila menjadi ketua kelas. Apa yang kalian lakukan bila kelas rame, bila kelas kotor, dan sebagainya!" 

Anak-anak pun bersorak tanda mereka setuju.

"Kampanye" calon ketua kelas pun dimulai.

"Apabila saya menjadi ketua kelas, saya akan tertib.. Bila kelas kotor, saya akan membersihkannya sendiri..." kata salah seorang calon ketua kelas.

"Lhooo... Jadi kamu akan menyapu kelas sendirian?" tanya saya.

Anak-anak pun bersorak. 

Calon ketua yang lain pun menyampaikan "visi misinya".

"Bila saya menjadi ketua kelas, saya akan berbuat baik. Bila kelas kotor, saya akan melihat petugas piket. Bila ada masalah di kelas atau kelas ramai, saya akan lapor kepada Pak Rifan!"

Anak-anak pun bersorak dan bertepuk tangan.

Begitulah. Karena penyampaikan visi-misi itu dilakukan secara bergiliran langsung, hal yang tidak bisa dihindari adalah pengulangan visi-misi. Visi misi yang sudah disampaikan calon sebelumnya, juga disampaikan oleh calon ketua berikutnya, dengan kalimat yang sama persis pula! hehehe.

"Bila kelas kotor, saya akan lapor Pak Rifan. Bila kelas rame, saya akan lapor Pak Rifan!" hahaha. Anak-anak pun tertawa geli. 

"Lha kalau begitu, saya saja yang jadi ketua kelas!" kata saya berkelakar. "Setujuuu, Pak!"
"Oke tapi kamu yang jadi wali kelas, jadi guru menggantikan saya yaa!"

Akhirnya pemungutan suara pun berlangsung. Pilihan terbanyak jatuh pada Aiko Afiata Paramakirana. Sehingga Aiko berhak menjadi ketua kelas 3A tahun pelajaran 2018/2019. Adapun suara terbanyak ke dua adalah Arfan Rheka Satria yang secara otomatis saya tunjuk sebagai wakil ketua.

Pembentukan organisasi kelas kami lanjutkan untuk pemilihan bendahara, sekretaris, penanggung jawab keamanan dan ketertiban, serta penanggung jawab kebersihan. Mekanisme pemilihannya sama, yaitu ada siswa yang mencalonkan diri dan kemudian dilakukan voting.

Terakhir kami lakukan pembentukan regu piket.

Dan kegiatan pada hari ke dua masuk sekolah pun selesailah. Agak ribet dan cukup memakan waktu, memang. Akan tetapi, saya kira hal itu cukup bagus sebagai pembelajaran dan pengalaman anak-anak untuk berorganisasi. 

Saya berharap dengan ini semua kelas kami menjadi lebih tertib dan tujuan pembelajaran pun tercapai selama satu tahun ke depan. 

Semoga.
www.rifanfajrin.com
close