Ketika Anak Tidak Mau Minum Obat, Bagaimana Solusi dan Cara Mengatasinya?

Berikut ini adalah pengalaman saya yang menghadapi anak yang susah minum obat. Semoga bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Selamat membaca.

rifanfajrin.com
Foto Anak Saya ketika sedang sakit. 

Ketika Anak Tidak Mau Minum Obat


Anak saya, Ilyas, susah banget kalau disuruh minum obat. Sejak berumur satu tahun hingga kini berumur dua setengah tahun, anak saya tidak mau minum obat. Meskipun obatnya sudah rasa jeruk atau stroberi.

Setiap kali saya dan istri memberinya obat, kami harus ngotot-ngototan dulu sama anak yang akhirnya menangis. Biasanya saya dan istri "bekerja sama", yang satu memegangi anak, yang satunya lagi memasukkan obat ke mulutnya.

Tapi sayangnya, setelah obat yang berbentuk cair itu (sirup atau puyer)masuk ke mulutnya bahkan sudah lewat kerongkongannya, anak saya dengan pintarnya selalu berhasil memuntahkannya. Anak saya muntah dan mengeluarkan tidak hanya obat yang barusan masuk. Tapi juga makanan yang baru saja masuk ke perutnya.

Ibunya sampai frustasi. Sebenarnya ada rasa bangga ketika anak saya susah minum obat, karena saya juga nggak suka minum obat. Jadi, anak saya nurun saya dong, bukan nurun ibunya yang sedikit-sedikit minum obat kalu badan agak capek atau mulai kena flu. 

Tapi, kalau anak saya lagi sakit seperti kemarin yang sakit radang dan badannya panas, ya mau tidak mau saya harus ikutan pusing bagaimana cara agar anak saya mau minum obat.

Heran juga saya, kenapa anak saya nggak mau minum obat. Berbeda dengan anak adik saya (keponakan saya). Keponakan saya itu malahan suka banget minum obat, meskipun dia sedang tidak sakit. "Rasanya manis ya, Yah. Rasa stroberi," begitu katanya.

Penyebab Anak Tidak Mau Minum Obat


Setelah saya pikir-pikir, ada beberapa kemungkinan sebab mengapa anak saya susah minum obat.

1. Menurut anak, rasanya obat itu tidak enak


Meskipun obat untuk anak biasanya berbentuk cair/sirup dengan rasa buah--buah yang biasanya disukai anak, yaitu jeruk atau stroberi, tapi tetap saja itu tidak enak. Anak saya juga tidak suka madu, meskipun madu itu rasanya manis.

2. Anak tidak mau mencoba sesuatu yang baru

Setiap kali saya kasih sesuatu yang baru, baik makanan atau minuman, wajah anak saya seperti menahan sesuatu gitu. Lucu sih. Kalu dia suka, dia akan minta lagi. Sebaliknya, kalau dia nggak suka, dia akan mencoba sekali itu saja. Selanjutnya, dia nggak mau lagi.

3. Suasana hati anak sedang tidak bagus. Anak sedang tidak mood.  

Ya, yang namanya sakit, tentu saja kondisi anak sedang tidak bagus. Baik itu kondisi fisiknya, dan juga pada kondisi batinnya. Anak jadi males mau ngapain aja. Pada saat dia sedang sakit atau panas, anak saya yang biasanya aktif, jadi males untuk bergerak. Padahal biasanya dia tidak mau diam. Bergerak terus, muter ke sana ke mari, bahkan naik tangga ke lantai dua.

4. Anak sudah terlanjur trauma.

Saya kira, inilah sebab utama anak saya sangat susah kalau disuruh minum obat. Mungkin dulu waktu pertama kali kami orangtuanya kasih dia obat, dan dia nggak mau, kami memaksanya. Kami memegangi dia dan memaksa anak untuk membuka mulutnya. Kini anak saya akan langsung menghindar begitu melihat sendok obat, atau pipet untuk memasukkan obat pada balita.

Lalu, Bagaimana Cara Mengatasi Anak yang tidak mau minum obat? 

Beberapa informasi tentang bagaimana cara mengatasi anak susah minum obat sudah saya peroleh. Baik dari baca-baca artikel di internet, tanya ke dokter atau teman yang sudah berpengalaman, atau dari beberapa masukan atau nasihat.

Berikut ini beberapa cara mengatasi anak yang susah minum obat.

1. Ajaklah Anak Berbicara dan Berilah Pengertian Kepada Anak

Ketika anak sudah mulai bisa memahami kata-kata orang tuanya, cara ini bisa dilakukan. Pada saat anak berumur satu tahun, pada saat itulah anak sudah mulai memahami perkataan orang tuanya. Maka pada saat hendak memberinya obat, berbicaralah kepada dia. Kasih dia pengertian.

Mungkin anak belum bisa berkata-kata, menjawab omongan kita. Tetapi dia mungkin sudah bisa menangkap maksud kita.

Bila belum berhasil, lakukan cara ke dua berikut ini.

2. Campurkan dengan makanan atau minuman yang disukai

Misalkan anak suka makan roti, maka kita bisa memberi anak obat di sela-sela kita memberinya roti. Saya pernah coba mengoleskan obat ke roti kesukaan anak saya, yang dia menyebutnya sebagai "Roti Siip" hehehe. 

Untuk minuman, secara aman, kita bisa mencampurkan obat ke dalam air putih. HARAP BERHATI-HATI, jangan sampai mencampurkan obat ke dalam minuman teh. Kata dokter dan beberapa artikel kesehatan yang saya baca, kok katanya itu tidak baik. Salah-salah malah bahaya.


3. Jangan Berwajah Menyeramkan, Berikan Senyuman dan Wajah yang Berseri

Salah satu kesalahan kami, atau para orang tua, adalah tergesa-gesa ketika hendak memberikan obat kepada anak. Bisa dimaklumi sih, mungkin karena kita cemas karena anak kita sakit. Wajah kita jadi tegang.

Akan tetapi, alangkah baiknya ketika kita memberikan obat kepada anak dengan wajah yang bersahabat, akrab, dan sambil tersenyum. Kalau wajah kita kok tegang, anak malahan jadi takut dan akhirnya tidak mau minum obat tersebut.

4. Alihkan Perhatian Anak

Kita bisa memberikan obat kepada anak sambil bercerita, atau mengajak anak bermain. Kita menunggu dia terlena sehingga kita bisa memberinya obat dengan mudah.

Saya dan istri pernah mengajak anak saya bercanda. Anak saya ngakak, tertawa sehingga mulutnya terbuka. Saat itulah istri saya memasukkan obat ke mulutnya. Cara ini mungkin bisa dicoba. Tapi jangan lupa, ibunya berdoa dulu yaa, masukkan obat ke mulut anak sambil baca bismillah.

Tapi ya itu tadi, anak saya pinter memuntahkan obat begitu dia merasa telah diperdaya. Hehehe.

5. Beri dia Contoh

Anak tidak mau minum obat? Berilah contoh terlebih dahulu. Kita tahu, bahwa anak suka meniru laku orang tuanya. Kita bisa minum obat kita sendiri, atau pura-pura sedang minum obat. Sehingga anak akan ikut-ikutan mau minum obat.

Dengan pemberian contoh tersebut, anak pun akan merasa bahwa minum obat itu bukanlah sesuatu yang menakutkan, sebaliknya justru menyenangkan.

6. Terpaksa, Kita harus Memaksa

Bila masih belum berhasil juga, apa boleh buat. Terpaksa kita harus memberikan obat kepada anak dengan paksa. Sedih juga sih, anak sedang sakit aja kita sudah sedih. Apalagi ketika anak menangis karena sakit dan tidak mau minum obat. Tapi ya bagaimana lagi, paksaan tersebut demi kebaikan anak juga kaan?

Maka saya sama istri saya akan memaksa anak saya untuk membuka mulut dan menelan obat yang kami berikan.

rifanfajrin.com


Apa yang harus kita perbuat, jika cara-cara tersebut pun gagal juga?

Sudah saya jelaskan sebelumnya, bahwa cara-cara di atas adalah cara-cara yang sudah saya tempuh untuk memberikan obat kepada anak saya. Cuman, anak saya itu pinter memuntahkan obat. 

Kalau sudah begini, kita harus bagaimana?

Kemarin saya dan istri tanya ke Bu Dokter. Akhirnya kami cerita, bahwa kami pernah MENGULANGI memberikan obat kepada anak karena obat yang sebelumnya telah SUKSES DIMUNTAHKAN oleh anak saya.

Apa jawab dokter? Meskipun tidak dengan marah, dokter menekankan agar kami tidak melakukannya lagi (mengulangi memberikan obat kepada anak). Kenapa? Dokter khawatir kalau anak justru akan kelebihan dosis.

Kami menjawab, "Laah, kan obatnya dimuntahkan, Dok?"

Dokter menjawab lagi, "Iya, benar. Tapi dia muntah itu kan bisa juga karena perutnya tidak mau menerima."

Hmmm... Saya dan istri pun mengiyakan aja apa kata dokter. Meskipun kami tahu, seperti yang saya sebutkan tadi, bahwa anak saya itu muntah karena memang dia memuntahkan obat yang masuk ke perutnya.

AKHIRNYA, saya pun bilang kepada istri saya. Mungkin ini terdengar seperti keputusasaan sih,. Saya bilang, "Yang penting kita telah berusaha untuk memberikan obat kepada anak. Yang memberikan kesembuhan kan bukan obat, tetapi Allah SWT! Kita sudah usaha!"

Hanya Allah SWT yang mampu menyembuhkan. Dialah Sang Maha Menyembuhkan.

Menurut pembaca, teman-teman sekalian, apa yang harus saya lakukan? Kasih saya tips dan saran doong...? Terima kasih.

Akhir kata, semoga Tuhan (Allah SWT) senantiasa memberikan kesehatan kepada kita, kepada keluarga kita, kepada orang-orang yang kita cintai dan kita sayangi, kepada kita semua.  

Aamiin Yaa Rabbal Alamiin.

close