Membuat Kolase dengan Batang Korek Api [Pelajaran Seni Kelas 4 SD Labschool Unnes]

Hasil Karya Anak-ANak Kelas IV SD Labschool Unnes

Foto di atas menunjukkan bagaimana eloknya karya kolase anak-anak kelas 4 SD Labschool Unnes. Di bawah bimbingan Mister Dika Prestama, mereka berhasil menghasilkan lukisan seni kolase dari batang korek api.
Apa itu kolase?
Kolase adalah komposisi artistik yang dibuat dari berbagai bahan, seperti kertas, kain, kaca, logam, kayu, dan lainnya yang ditempelkan pada permukaan gambar. Kolase merupakan karya seni rupa dua dimensi yang menggunakan berbagai macam paduan bahan.
Sederhananya, kolase adalah teknik untuk membuat karya seni rupa dua dimensi dengan cara memotong dan menempel. 

Alat dan Bahan
Beberapa alat dan bahan untuk membuat karya kolase dari batang korek api adalah sebagai berikut:
  1. Satu Kertas putih, HVS, atau kertas karton. Bisa juga kertas dengan sketsa gambar. Pada contoh karya di atas, kertas yang digunakan telah bergambar beberapa bentuk rumah adat nusantara.
  2. Batang Korek Api secukupnya.
  3. Lem
  4. Cat Warna atau Krayon
  5. Spidol

Langkah Kerja / Cara Membuat Kolase dengan Batang Korek Api

1. Siapkan Kertas dengan gambar (misalnya) Rumah Adat Nusantara. Gambar yang ada pada kertas sebaiknya gambar yang sederhana, tidak terlalu rumit. 
2. Tandai bagian-bagian yang akan kita tempel dengan batang korek api.
3. Tempelkan korek api dengan hati-hati ke bagian-bagian yang sudah ditandai tadi menggunakan lem yang telah disiapkan.
4. Langkah terakhir adalah memberikan hiasan tambahan ke bidang-bidang kertas yang masih kosong dengan cat warna, pensil warna, atau krayon yang telah disiapkan. Misalnya, menghias langit, menambahkan gumpalan awan, matahari, atau bulan dan bintang. Cat warna tersebut juga bisa digunakan untuk memberikan bingkai pada setiap sisi bidang kertas. Tergantung pada imajinasi dan kreativitas masing-masing anak.

_____

Nah, mudah sekali bukan? Mudah dan menyenangkan. Selamat mencoba. Semoga berhasil!


Catatan:
Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan itu memang menyenangkan. Dulu ketika saya masih duduk di bangku SD, selain pelajaran olahraga, pelajaran seni atau prakaria menjadi pelajaran favorit saya. Yah, meskipun hasil prakaria saya nggak bagus-bagus amat. Misalnya dulu ketika saya bikin asbak berbentuk LOVE dari tanah lempung, hasilnya malah pating pletot nggak karuan. Hihihi. Tapi kalu pas jam olahraga, utamanya sepakbola, saya sering bikin gol. Skil Hebat? Punya kecepatan? Nggak juga, saya bikin gol cuma gara-gara suka ngendog di depan gawang. Mumpung nggak ada aturan offside untuk bal-balan anak SD. 

Hihihi.
close