Model Pembelajaran Kooperatif
rifanfajrin.com - Model Pembelajaran Kooperatif STAD
Pembelajaran kooperatif adalah
strategi mengajar yang mengelompokkan siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil
yang terdiri dari siswa-siswa dengan tingkat kemampuan berbeda. Siswa akan
menggunakan sejumlah kegiatan untuk mengembangkan pemahaman terhadap suatu
konsep atau sub konsep.
Model pembelajaran kooperatif ada 4
yaitu :
a. STAD (Student Teams
Achievement Divisions)
Pembagian prestasi kelompok siswa
dimana diberikan quis/tes dalam menjajaki belajar mereka.
b. TGT (Teams Games Tournament)
Komponen sama dengan STAD,
untuk tes dan perbaikan skor individu diganti dengan turnamen game akademik.
c. JIGSAW
Pada intinya dalam mempelajari
sebuah materi pelajaran tertentu, materi tersebut diperoleh dengan cara
menggabungkan sub-sub komponen yang dibagikan pada anggota kelompok.
d. Group Investigation
Merupakan teknik cooperation
learning dimana para siswa bekerja di dalam kelompok-kelompok kecil untuk
menangani berbagai macam proyek kelas. Dalam metode ini hadiah atau point tidak
diberikan.
Adapun langkah-langkah pelaksanaan
metode pembelajaran kooperatif STAD
a.
Persiapan
Menciptakan
kondisi belajar siswa dengan membagi siswa dalam kelompok secara heterogen.
Memberikan lembar diskusi pada tiap kelompok (1 kelompok 1 lembar diskusi agar
ada saling ketergantungan satu sama lain).
b.
Pelaksanaan
1)
Guru memberikan informasi materi secara garis besar kepada siswa sesuai dengan
kompetensi dasar dilanjutkan dengan diskusi sesuai lembar diskusi yang
diberikan
2)
Pembahasan soal pada lembar diskusi secara bersama-sama sampai memperoleh suatu
kesimpulan.
c.
Evaluasi/tindak lanjut
1)
Mengerjakan tes individu setiap selesai diskusi, dimana satu sama lain tidak
boleh saling membantu.
2)
Memperdalam materi dengan pembahasan tes individu sambil mengulang hal-hal yang
dianggap sulit oleh siswa.
3)
Membuat skor/nilai perkembangan individu dari tes individu setiap selesai
diskusi.
4)
Memberikan penghargaan bagi kelompok yang paling baik guna memotivasi belajar
mereka.
Tabel 1. Ketentuan skor perkembangan pada evaluasi
model pembelajaran kooperatif STAD
No
|
Keterangan
|
Skor
|
1.
|
Skor terkini lebih dari 10 poin
di bawah skor dasar
|
0 poin
|
2.
|
Skor terkini 10 poin sampai 1
poin di bawah skor dasar
|
10 poin
|
3.
|
Skor terkini sama dengan skor
dasar sampai 10 poin di atas skor dasar
|
20 poin
|
4.
|
Skor terkini lebih dari 10 poin
di atas skor dasar
|
30 poin
|
5.
|
Pekerjaan sempurna
|
30 poin
|
Skor kelompok diperoleh dengan cara mencari nilai
rata-rata skor perkembangan yang diperoleh oleh masing-masing anggota.
Tiap-tiap tim akan memperoleh penghargaan yang diperoleh oleh masing-masing
anggota. Tiap-tiap tim akan memperoleh penghargaan sesuai dengan skor kelompok
yang diperolehnya.
Tabel 2. Ketentuan penghargaan kelompok pada model
pembelajaran kooperatif STAD
Skor rata-rata tim
|
Penghargaan
|
Kurang dari 15 poin
|
Tim Standar
|
15 poin – 19 poin
|
Tim Baik
|
20 poin – 24 poin
|
Tim Hebat
|
Lebih dari 25 poin
|
Tim Super
|
Kelebihan
dalam penggunaan metode pembelajaran kooperatif STAD :
a.
Mengembangkan serta menggunakan ketrampilan berfikir kritis dan kerjasama
kelompok.
b.
Menyuburkan hubungan antara pribadi yang positif diantara siswa yang berasal
dari ras yang berbeda.
c.
Menerapkan bimbingan oleh teman
d.
Menciptakan lingkungan yang menghargai nilai-nilai ilmiah.
Kelemahan
dalam penggunaan metode ini adalah:
a.
Sejumlah siswa mungkin bingung karena belum terbiasa dengan perlakuan seperti
ini.
b.
Guru pada permulaan akan membuat kesalahan-kesalahan dalam pengelolaan kelas,
akan tetapi dengan usaha sungguh-sungguh yang terus menerus, guru akan dapat
terampil menerapkan metode ini.