Pendekatan Pembelajaran Terpadu
rifanfajrin.com -- Pendekatan Pembelajaran
Terpadu
Dalam proses belajar mengajar
diharapkan siswa dapat memahami suatu konsep pengetahuan dan
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mencapai pemahaman hingga dapat
menerapkannya, diperlukan adanya pendekatan belajar-mengajar.
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri pendekatan dalam proses
belajar mengajar pun selalu berkembang.
Oleh karena itu, dalam pendekatan
belajar mengajar selalu terkait antara pengetahuan yang sedang dipelajari. Pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan orang terus mencari
pola pendekatan belajar yang paling sesuai, yang dapat memenuhi tuntutan
siswa dalam belajar.
Pembelajaran terpadu merupakan
suatu aplikasi salah satu strategi pembelajaran berdasarkan
pendekatan kurikulum terpadu yang bertujuan menciptakan atau membuat proses
pembelajaran secara relevan dan bermakna bagi anak. Dalam pembelajaran
terpadu didasarkan pada pendekatan inquiry, yaitu melibatkan siswa mulai dari
perencanaan, mengeksplorasi, dan brain storming dari siswa. Dengan pendekatan
terpadu siswa didorong untuk berani bekerja secara kelompok dan belajar dari
hasil pengalamannya sendiri (Wiryawan 2008:3).
Pembelajaran terpadu merupakan
salah satu implementasi kurikulum yang dianjurkan untuk dipalikasikan
pada semua jenjang pendidikan mulai dari tingkat Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah (SD/MI) sampai dengan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA).
Model pembelajaran ini pada hakikatnya merupakan suatu pendekatan
pembelajaran yang memungkinkan peserta didik baik secara individual atau
kelompok aktif mencari, menggali dan menemukan konsep serta prinsip secara
holistik dan otentik. Pembelajaran ini merupakan model yang mencoba memadukan
beberapa pokok bahasan.
Hadisubroto (2000:9 dalam
Trianto 2007) menyatakan bahwa pembelajaran terpadu adalah
pembelajaran yang diawali dengan suatu pokok bahasan atau tema tertentu yang
dikaitkan dengan pokok bahasan lain, konsep tertentu dengan konsep lain,
yang dilakukan secara spontan atau direncanakan,baik dalam satu bidang studi
atau lebih, dan dengan beragam pengalaman belajar anak, maka pembelajaran menjadi
lebih bermakna. Hal tersebut dikarenakan setiap ilmu tidak mungkin
berdiri sendiri, namun saling berkaitan. Demikian pula dalam pembelajaran bahasa, yang
mencakup empat aspek keterampilan berbahasa yakni keterampilan menyimak,
keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis.
Pembelajaran bahasa harus
dilakukan secara utuh. Tchudi (1994 dalam Rahim 2005:33) menjelaskan bahwa
pada pengajaran tradisional, membaca diajarkan terpisah dari menulis.
Sementara itu, berbicara dan menyimak sering diabaikan. Pada pembelajaran
terpadu, guru menekankan hubungan antara keempat keterampilan berbahasa,
sehingga bentuk pembelajaran bahasa secara terpadu bisa berupa perpaduan
antara kegiatan membaca, menulis, berbicara, dan menyimak. Sedikit bimbingan dari
guru, siswa akan memahami keterkaitan antara beberapa kemampuan berbahasa,
maupun semua aspek keterampilan berbahasa sekaligus.
Maka, dengan demikian dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan pembelajaran terpadu adalah suatu proses belajar mengajar
yang di desain dengan mengaitkan antara aspek keterampilan berbahasa yang satu
dengan yang lain, sehingga pembelajaran membaca menjadi bermakna dan
mendorong siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran. Jadi, pembelajaran
membaca dipadukan dengan keterampilan menulis, berbicara, dan
menyimak.
Demikian sedikit pembahasan mengenai pembelajaran terpadu.