Cara Tidur Baginda Nabi Muhammad SAW
Assalamualaikum wr wb.
Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi
cara tidur Baginda Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana yang kita ketahui dan kita
rasakan, tidur merupakan salah satu nikmat yang Alloh swt berikan kepada
hamba-hambanya. Betul tidak? Bagaimana seandainya kita nggak bisa tidur, terkena
insomnia, tentu kita merasa susah kan?
Ternyata di dalam Al-Quran pun telah membahas tentang
tidur. Alloh swt berfirman yang artinya: "Dan Karena rohmat-Nya, dia jadikan untukmu malam dan siang,
supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari
karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya". (QS.
028. Al Qoshosh: 73).
Alloh swt berfirman dalam Q.S. An Naba ayat
9 yang artinya: "Dan kami jadikan
tidurmu untuk istirahat".
Sebelum kita lanjutkan, mari kita berhitung sebentar. Berapa lama sih kita tidur dalam sehari?
Rata-rata kita tidur 8 jam kan? Bila sehari ada 24 jam, berarti rata-rata 1/3 (sepertiga)
hidup kita untuk tidur, betul? Nah, seandainya katakanlah umur kita nanti 60
tahun, berarti kurang lebih 20 tahun hidup kita HANYA untuk TIDUR ya?
Baiklah, kawan, mengapa kita perlu berhitung? Maksud saya adalah, alangkah banyak waktu kita yang habis cuman
untuk tidur. Ada perasaan yang sayang banget jikalau ternyata tidur kita itu tidak dihitung
pahala?
Nah, oleh sebab itu, pada kesempatan kali
ini akan dibahas bagaimana cara tidur Nabi SAW. Bila kita tidur dengan cara
Baginda Nabi SAW, maka tidur kita akan dihitung sebagai amal kebaikan yang
menghasilkan pahala.
Nah, mari kita lihat bagaimana cara tidur
yang dicontohkan Nabi SAW, sehingga tidur kita tidak sekedar pelepas lelah
namun juga sebagai suatu ibadah, yaitu sebagai berikut:
Adab
Sebelum Tidur
1) Tidak mengakhirkan waktu tidur
(bergadang) kecuali untuk hal-hal yang mendadak (mendesak) seperti mengulang
pelajaran, berbincang-bincang dengan tamu atau bercengkrama dengan anggota
keluarganya.
2) Selalu menjaga wudhu' saat hendak tidur.
Rosululloh saw bersabda:
"إِذَا أَتَيْتَ مُضْجَعَكَ
فَتَوَضَّأَ وُضُوْءَكَ لِلصَّلَاةِ"
"jika
kamu hendak merebahkan diri kepembaringanmu, berwudhu'lah sebagaimana engkau
berwudhu' untuk sholat". (HR. Bukhori:6311 dan Muslim:2710)
3) Berbaring dengan lambung kanan dan
menghadap kiblat.
"ثُمَّ اضْطَجَعَ عَلَى
شِقِّكَ الأَيْمَانِ".
"…
kemudian berbaringlah diatas pinggang sebelah kanan". (HR. Bukhori: 6311
dan Muslim: 2710).
4) Tidak berbaring dengan posisi tengkurap.
5) Berdzikir dan berdo'a.
6) Diantara dzikir, do'a dan perbuatan yang
biasa dilakukan Rosululloh saw adalah:
a) Membaca suart Al-Ikhlas, Al-Falaq dan
An-Naas, kemudian ditiupkan pada telapak tangan (dengan sedikit meludah).
Sesudah itu diusapkan ke anggota tubuh mulai dari kepala, wajah dan lainnya
yang dapat dijangkau tangan, dan dilakukan sebanyak tiga kali. (lihat hadits Bukhori: 6319)
b) Membaca Ayat Kursi. (lihat Hadits
Bukhori: 5010).
Artinya:"Alloh,
tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan dia yang hidup kekal lagi
terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur.
Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. tiada yang dapat memberi syafa'at
di sisi Alloh tanpa izin-Nya? Alloh mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka
dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Alloh
melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Alloh meliputi langit dan bumi. dan
Alloh tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Alloh Maha Tinggi lagi Maha
besar". (QS. Al-Baqoroh: 255).
c) Membaca dua ayat terakhir surat
Al-Baqoroh.
Artinya:
"Rosul Telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari
Robbnya, demikian pula orang-orang yang beriman. semuanya beriman kepada Alloh,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rosul-rosul-Nya. (mereka
mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang
lain) dari rosul-rosul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan
kami taat." (mereka berdoa): "Ampunilah kami Ya Robb kami dan kepada
Engkaulah tempat kembali."Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai
dengan kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya
dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (mereka berdoa):
"Ya Robb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami
tersalah. Ya Robb kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat
sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Robb kami,
janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya.
beri ma'aflah Kami; ampunilah Kami; dan rohmatilah kami. Engkaulah penolong
kami, Maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir". (QS. Al Baqoroh:
285-286)
d) Meletakkan tangan kanan dibawah pipi
(tangan kanan sebagai bantalnya).
e) Berdo'a dengan do'a tidur.
"بِسْمِكَ اللَّهُمَ أَمُوْتُ
وَأَحْيَا"
"Dengan
nama-Mu, Ya Alloh aku mati dan hidup"
"اللَّهُمَّ قِنِيْ عَذَابَكَ يَوْمَ
تَبْعَثُ عِبَادَكَ".
"Ya
Alloh, jauhkan aku dari siksaanMu pada hari engkau membangkitkan
hamba-hambaMu". (dibaca tiga kali) (lihat shohih Tirmidzi: 3/ 143).
Adab
Saat Tidur
1) Berusaha menghindari posisi tidur
tengkurap.
2) Apabila hendak membalikkan tubuh,
berdo'a:
"لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ
الوَاحِدُ القَهَّارُ، رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَ الأَرْضِ وَمَا بَيْنَ هُمَا
العَزِيْزُ الغَفَّارُ"
"Tidak
ada Ilah selain Alloh, Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa, Rob Yang Menguasai
langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya, Yang Maha Mulia lagi Maha
Pengampun". (HR. Hakim dan lihat Shohihul Jami': 4/231).
3) Jika bermimpi baik, jangan diceritakan
kecuali kepada orang yang senang mendengarkannya
4) Jika bermimpi buruk yang kita lakukan
adalah sebagai berikut:
meludahlah kekiri tiga kali (dengan sedikit
percikan)
berta'awudz (berlindung kepada Alloh) tiga
kali.
”أَسْتَعِيْذُ بِاللهِ مِنَ
الشَّيْطَانِ وَمِنْ شَرِّ مَا أَرَى“
“Aku
berlindung kepada Alloh dari (godaan syaithon) dan dari keburukan apa yang aku
lihat".
Tidak menceritakan kepada orang lain.
Mengubah posisi tidur.
Bangun dan sholat malam, jika mau.
Adab
setelah tidur/Bangun Tidur
Berdo'a dengan do'a bangun tidur:
”الحَمْدُ للهِ الَّذِيْ
أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ“
"Segala
puji bagi Alloh yang membangunkan kami setelah ditidurkan-Nya. Dan kepada-Nya kami
dibandingkan".
Mencuci dua tangan.
Berwudhu'.
Sholat tahajjud dan witir paling sedikit
sholat witir satu roka'at.
Nah, demikianlah teman-teman sedikit bahasan tentang cara tidur Nabi SAW. Mari kita berusaha mengamalkannya, agar rekening pahala amal kita terus
bertambah walaupun kita sedang tidur.
Terima kasih sudah membaca artikel ini.
Semoga bermanfaat.
Wassalamualaikum wr. wb.