Bermain Teka-Teki #1
Sebagai guru, jujur saya belum bisa mengondisikan
kelas dengan baik. Selalu saja perlu terbuang cukup banyak waktu hanya untuk
mengondisikan kelas. Hal itu tentu saja menjadi sayang sekali.
Karena itu, saya terus mencari cara, termasuk sharing berbagi pengalaman dengan teman
sejawat. Salah satunya adalah Dika Prestama, atau saya kadang menyebutnya
Mister Tammy. Kebetulan tahun lalu dia menjadi wali kelas beberapa murid yang
setelah naik kelas sekarang menjadi muridku. Dia berkata, “Anak-anak mungkin
perlu dikasih intermeso, pemanasan,
atau apalah main-main dulu sebelum masuk ke materi pelajaran mereka.”
Akhirnya, saya putuskan untuk memberi murid-muridku
sebuah teka-teki, katakanlah begitu. Saya mencoba berspekulasi menyebutnya sebagai
“teka-teki” ketimbang “kuis”, apalagi “pertanyaan”! Sebab, benar saja, begitu
mendengar “teka-teki”, murid-murid ternyata menunjukkan antusias yang luar
biasa. Mungkin saja di benak mereka akan merasa keren dengan berhasil
memecahkan sebuah “teka-teki”.
“Baiklah, anak-anakku, saya punya sebuah teka-teki
untuk kalian pecahkan! Dengar baik-baik!”
_____
Suatu hari
seorang walikota berkunjung ke sebuah Rumah Sakit Jiwa (RSJ). Dia
berkeliling-keliling dan, katakanlah, meninjau sebagaimana layaknya seorang
pemimpin yang blusukan! Dia meninjau dengan ditemani oleh dokter di
RSJ tersebut. Sang walikota bertanya, basa-basi, “Dokter, bagaimana cara Anda
mengetes pasien untuk tahu dia masih gila atau sudah waras?”
Sang dokter pun
menjawab, “Oh, gampang saja, Pak Walikota, saya akan menyuruh mereka, yang akan
dites itu, untuk mengosongkan bak air. Ya, menguras-lah, begitu! Dan saya
memberi mereka masing-masing: sendok, gelas, dan gayung! Saya beri mereka
perintah: ‘Sekarang, kosongkan bak mandi yang penuh air itu!’ begitulah,
gampang saja, pak Walikota!” jawab sang dokter, mantab.
Pak Walikota
terbahak-bahak, “Begitu ya? Ha-ha-ha!”
Mendengar gelak
tawa Pak Walikota, si Dokter meliriknya dan mencoba menyelidik. “Kalau saya
lakukan itu pada Anda, apa yang akan Anda lakukan, Pak Walikota?”
_____
Nah, itulah teka-teki yang saya lontarkan kepada
anak-anak.
“Anak-anak, jika kalian yang jadi walikota, apa yang
kalian lakukan untuk mengosongkan bak mandi yang penuh air itu?” tanya saya
sembari tersenyum.
Lalu mulailah mereka “memecahkan teka-teki”
tersebut. Hasilnya, kebanyakan dari mereka menjawab seperti ini:
SAYA AKAN PAKAI
GAYUNG KARENA SAYA ADALAH ORANG YANG WARAS. MENGOSONGKAN BAK MANDI DENGAN GAYUNG
AKAN LEBIH CEPAT DARIPADA DENGAN SENDOK ATAU GELAS!
Saya cuman senyum-senyum saja, dan ternyata itu
membuat anak-anak menjadi penasaran. Mungkin mereka membatin seperti ini: Ingat
ini teka-teki, masak jawabannya begitu gampang! He-he-he.
“Jawabannya apa dong, Pak?!” mereka bertanya sambil
teriak-teriak.
“Baiklah, anak-anakku! Jawaban Pak Walikota ternyata
sama dengan jawaban kalian itu! Namun, jawabannya adalah sebagai berikut,
dengar baik-baik!” jawabku setenang mungkin.
_____
Pak Walikota
menjawab pertanyaan sang dokter. “Tentu saja saya akan pakai gayung, sebab menguras
air sebak mandi penuh dengan gelas adalah tindakan bodoh, bahkan gila! Apalagi
kalau pakai sendok! Hanya orang gila yang melakukannya!”
Mendengar
jawaban Pak Walikota, sang dokter lagi dan lagi tersenyum. Dengan tenang dan
lembut ia kemudian berkata, “Pak Walikota, saya perintahkan kepada mereka:
‘Sekarang, kosongkan bak mandi yang penuh air itu!’ Maka, caranya tidak perlu
pakai gayung, gelas, apalagi sendok karena betul kata Anda, itu hanya akan
dilakukan oleh orang gila! Yang perlu dilakukan hanyalah MEMBUKA PENYUMBAT BAK
MANDI ITU! He-he-he.”
“Hah??!” Pak
Walikota terperangah.
Nah, Pak
Walikota tidak jadi pulang ke kantor dinasnya, melainkan sejak saat itu dia
dirawat di RSJ! Ha-ha-ha!
_____
Begitulah. Mendengar jawaban itu, anak-anak sama
terperangahnya dengan Pak Walikota.
Sesaat kemudian mereka serempat meneriakkan huuu panjang. Protes-lah, jelas!
Yah, namanya saja teka-teki. Ia tidak mungkin begitu
gampang.
“Baiklah, anak-anakku. Apakah saya perlu carter
mobil untuk mengantar kalian semua ke Magelang?” He-he-he. Bercanda, Nak! Oke, kini saatnya kita mulai
pelajaran hari ini! []
Ikuti juga bermain teka-teki #2 selanjutnya....
Ikuti juga bermain teka-teki #2 selanjutnya....