5 Tips Guru Untuk Mengawali Pelajaran di Kelas

Orang bilang, awal yang baik akan menentukan akhir yang baik. Begitu pula dalam aktivitas mengajar di kelas atau di sekolah, bagaimana aktivitas di awal pembelajaran sering mempengaruhi aktivitas pembelajaran selanjutnya hingga akhir.

Setidaknya hal itulah yang saya rasakan. Apabila pada awal pembelajaran kita sudah tidak memiliki semangat (bad mood), kita sudah males karena berbagai sebab misalnya siswa yang sudah diatur atau dikondisikan, bahkan di awal pembelajaran sudah marah-marah ke siswa, maka hampir bisa dipastikan aktivitas belajar mengajar di kelas pada hari itu tidak mengenakkan.

Kalau sudah terlanjur marah-marah, selanjutnya ketika kita sebagai guru coba memberikan humor kepada siswa, humor yang seharusnya segar itu kadang terasa garing dan ditanggapi dengan dingin oleh siswa.

Sebaliknya, ketika dari awal sudah gembira, siswa sudah nyaman atau enjoy, maka insyaallah aktivitas pembelajaran di kelas pun juga akan menyenangkan dan tujuan pembelajaran hari itu juga akan tercapai dengan tuntas.

Berikut ini beberapa tips bagi guru untuk mengawali pembelajaran.




INILAH 5 Tips bagi Guru Untuk Mengawali Pembelajaran di Kelas

1. Berdoa bersama siswa-siswi di dalam kelas

Berdoa artinya memohon kepada Tuhan, Sang Pemilik Segala Ilmu Pengetahuan. Sebagai insan beragama, dan sesuai sila pertama Pancasila, sangat baik apabila kita mengawali apa saja dengan doa, misalnya mengucapkan basmalah bagi siswa yang beragama Islam.

Berikan juga pengertian kepada siswa, pentingnya berusaha dan berdoa. Hanya dengan berdoa tidak akan menjadikan diri kita cerdas dan pandai. Semua harus dibarengi dengan usaha yaitu belajar. 

Dengan doa yang sungguh-sungguh, tidak dibarengi dengan guyonan, cenderung menjadikan kita lebih tenang.


2. Tanyakan kabar dan kesiapan siswa-siswi

Sapalah siswa-siswi kita dengan ramah dan murah senyum. Bila perlu, kita buat semacam yel-yel untuk menanyakan kabar siswa. 

Saya sendiri menggunakan sapaan kabar "Selamat pagi 3A, apa kabar?" dengan nada "Kalau kau suka hati tepuk tangan". Lalu siswa menjawab, dan balik bertanya, "Selamat pagi Pak Rifan apa kabar?"

Sambil menyapa siswa-siswi kita, perhatikan juga bagaimana keadaan siswa-siswi kita. Kita periksa secara sekilas satu per satu di antara mereka, jangan-jangan ada di antara murid-murid kita yang lemas atau lesu. Bila hal itu terjadi, kita pastikan apakan dia sedang sakit? Atau mungkin juga siswa kita sedang ada masalah di rumah, dan sebagainya.

Setelah bertanya kabar, penting juga bagi guru untuk mengecek kehadiran siswa. Hal itu saya kira sangat penting, terutama bila nanti di dalam pembelajaran ada aktivitas yang dilakukan secara berkelompok, misalnya.


3. Berikan gambaran tentang pembelajaran pada hari itu

Saya kira, kita tidak perlu tergesa-gesa menyampaikan materi pembelajaran hari itu kepada siswa. Terlebih dahulu, kita sampaikan gambaran pembelajaran pada hari itu, bagaimana hubungannya dengan pembelajaran yang telah dijalani, dan sebagainya.

Diharapkan siswa akan lebih tertarik dan bersemangat untuk belajar ketika sudah diberikan gambaran oleh guru tentang skenario pembelajaran pada hari itu.

4. Berikan motivasi atau inspirasi kepada siswa

Hal lain yang juga penting untuk dilakukan oleh guru dalam mengawali pembelajarannya adalah dengan memberikan motivasi kepada siswa. 

Motivasi yang diberikan bisa berbentuk cerita para tokoh yang telah sukses dalam hal ilmu pengetahuan, para penemu, tokoh-tokoh dunia yang berpengaruh, bahkan cerita orang-orang di sekitar kita yang sukses atau memiliki sisi menarik untuk disampaikan kepada siswa.

Intinya adalah, pastikan pelajaran yang akan diterima oleh siswa tidak ada yang sia-sia, semuanya bermanfaat. 

Berdasarkan pengalaman, banyak siswa yang tidak tahu untuk apa belajar IPA, untuk apa belajar matematika, dan sebagainya. 


5. Sampaikan humor yang sehat kepada siswa

Humor bisa berfungsi untuk memancing minat siswa dalam mengikuti pembelajaran. Dengan catatan, humor yang disampaikan bukan sekadar lelucon untuk bahan tertawa saja, yang kadang untuk tujuan tersebut harus pula menyertakan kata-kata yang tidak senonoh atau jorok.

Humor yang disampaikan bisa juga melalui tebak-tebakan. Anak biasanya sangat tertarik untuk bermain tebak-tebakan lucu. Nah, sebisa mungkin tebak-tebakan yang diberikan ini juga bermanfaat dan berkaitan dengan materi pelajaran.

Demikianlah 5 tips untuk mengawali pembelajaran, mudah-mudahan bermanfaat terutama bagi para guru.

Akhir kata semoga majulah pendidikan di Indonesia, sehingga akan lahirlah insan-insan cendekia dari sekolah-sekolah kita yang akan bermanfaat bagi Nusa Bangsa dan Negara kita tercinta ini.
close