Keutamaan Malam Lailatul Qadar pada Bulan Ramadhan

Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw bersabda,” Barangsiapa berdiri sholat pada malam Lailatul Qadar karena Iman dan Ihtisab ( suatu tahapan keyakinan yang sempurna dan harapan ikhlas untuk memperoleh pahala ), maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR Bukhari, Muslim- Kitab At Targhib)



Penjelasan

Maksud berdiri di sini adalah shalat, juga meliputi bentuk ibadah lainnya seperti dzikit, tilawah dan sebagainya. Kata-kata Mengharap Pahala maksudnya adalah agar niat seseorang ikhlas dan jauh dari niat-niat buruk atau riya’. Seseorang hendaknya berdiri di hadapan Allah SWT dengan tawadhu’ semata-mata mengharap ridha dan pahala-Nya. Menurut Khathabi rah.a., maksud kalimat itu adalah agar seseorang benar-benar meyakini janji Allah lalu berdiri di hadapannya dengan senang hati, bukan dengan berat hati. Kita tahu bahwa jika seseorang berkeinginan dan berkeyakinan kuat untuk mendapatkan pahala yang besar, maka ia akan mudah bersungguh-sungguh dalam beribadah, bahkan semua itu akan terasa ringan baginya. Inilah alasannya mengapa para muqarrabin merasa ringan dalam meningkatkan dan memperbanyak ibadah mereka.

Dalam hadits di atas penting untuk diperhatikan mengenai dosa-dosa yang akan diampuni. Alim ulama mengatakan bahwa yang diampuni adalah dosa-dosa kecil saja, sebab setiap ayat Al Qur’an yang menyebutkan tentang dosa-dosa besar selalu disertai dengan lafazh Kecuali yang bertaubat. Berkenaan dengan hal ini, alim ulama sepakat bahwa dosa-dosa besar tidak akan diampuni kecuali dengan Taubat, sehingga bila ada hadits yang menyatakan tentang dosa-dosa yang diampuni, mereka berpendapat bahwa yang diampuni adalah dosa-dosa kecil saja. Maulana Yahya ( ayah Maulana Zakariyya rah.a ) menjelaskan bahwa ada 2 sebab sehingga lafazh ‘dosa –dosa kecil’ tidak disebutkan dalam beberapa hadits tentang pengampunan dosa. Pertama, seorang muslim yang taat, mustahil berbuat dosa besar. Kalaupun ia melakukan dosa besar, maka ia tidak akan tenang hingga ia bertaubat kepada Allah SWT. Kedua, ketika seorang muslim mengharap pahala ibadah pada malam Lailatul Qadar, maka hatinya akan menyesali dosa-dosanya. Secara tidak langsung, dia akan benar-benar bertaubat dan berniat tidak akan mengulangi melakukan perbuatan dosa tersebut. Orang yang telah berbuat dosa besar, hendaknya benar-benar bertaubat dengan penuh keikhlasan dengan diikrarkan secara lisan, yaitu pada malam Lailatul Qadar atau pada saat-saat doa makbul, sehingga rahmat Allah tercurah kepadanya dan dosa-dosanya yang kecil atau besar akan diampuni oleh Allah SWT.


close