Tips Menghadapi Ujian Nasional 2017 dan Doa Menghadapi Ujian [Untuk Murid-Muridku di SD Labschool Unnes]

Ujian Nasional tingkat SD/MI tahun 2017 dilaksanakan pada 15-17 Mei 2017. Artinya hanya tinggal sepuluh kali sarapan pagi, murid-murid SD/MI sudah menghadapi Ujian. 

Ada beberapa tips dan nasihat khususnya untuk murid-muridku di SD Labschool Unnes Semarang untuk menghadapi ujian tersebut. Semoga bermanfaat.

rifanfajrin.com


Ujian itu bukanlah beban. Ujian hanyalah sebuah proses untuk mengukur kemampuan diri kita. Dengan kata lain, ujian adalah sebuah tantangan yang harus kita hadapi. Jika kita lulus ujian, itu tandanya kita naik tingkat. Level kemampuan kita telah meningkat dari sebelumnya.

Biasanya menjelang ujian, terpampang tulisan “Harap Tenang, Ada Ujian”. Tujuannya adalah jangan sampai ada pihak yang berisik, jangan sampai keberisikan tersebut mengganggu konsentrasi kalian. Tapi, bagi kalian sendiri yang sedang menghadapi ujian, kalimat tersebut memberikan saran agar kalian tenang dalam menghadapi (per)soal(an). Ketenangan seringkali membuat urusan menjadi lebih mudah. Sebaliknya, ketidaktenangan dan ketergesa-gesaan acapkali membuat kita keliru mengidentifikasi persoalan yang sebenarnya mudah dan bisa diselesaikan.

Selain itu, kalimat “Harap Tenang Ada Ujian” bisa juga kalian baca sebagai “Harap Senang, Ada Ujian” karena seperti yang telah disebutkan pada poin sebelumnya, jika kemampuan kita memang telah meningkat, kita pasti bisa melewati ujian kok. Maka, senang dan bergembiralah menghadapinya.

Jagalah kesehatan untuk memastikan badan kita fit ketika  menghadapi ujian. Seorang Mike Tyson mungkin akan mengalami kendala, bahkan bisa dipukul KO (Knock Out) oleh lawannya apabila dia naik ke atas ring dalam kondisi flu berat dan kepala pening. Seperti itu juga, menghadapi soal-soal yang bahkan sangat mudah, kita tidak akan mendapatkan hasil maksimal apabila kondisi badan kita ngedrop.

Kita telah belajar dan berusaha sedemikian rupa, iringi pula usaha-usaha tersebut dengan doa dan tawakal kepada Tuhan (Allah SWT), serta mintalah restu kepada orang tua dan guru. Kemudian, optimislah!

Perlu nggak kita berdoa? Tentu saja, perlu. Apakah hanya dengan berdoa lantas tangan kita secara otomatis bisa menunjuk pilihan jawaban yang benar? Tidak. Lantas untuk apa berdoa? Berdoa adalah bentuk kepasrahan kepada Tuhan setelah kita berusaha, dan mengadukan kelemahan kita kepada Tuhan. Berusaha sejauh mana yang kita bisa, lalu apa yang kita nggak bisa baru serahkan kepada Tuhan. Seperti seorang petani, dia nggak bisa menumbuhkan tanaman bahkan untuk tanaman yang kecil seperti cabe. Tuhanlah yang bisa menumbuhkan tanaman tersebut, setelah petani melakukan apa yang bisa dia lakukan. Menanam benih cabe, merawat dan menyiram tanaman tersebut, memupuknya, itulah usaha-usaha yang bisa dilakukan petani. Perkara menumbuhkan cabe—yang nggak bisa dilakukan oleh petani—itu barulah menjadi urusan Tuhan. Tapi, Tuhan nggak akan tumbuhkan cabe kalau petani belum melakukan apa yang dia bisa, yaitu menyiram, merawat, dan memupuk tadi.

Restu dari orang tua dan guru untuk apa? Untuk menarik keridhaan Tuhan. Ridho Tuhan tergantung dari keridhaan orang tua. Oya, ingat, di dunia ini tidak ada orang yang menginginkan ada orang lain lebih sukses dari dirinya sendiri. Kecuali dua, yaitu orang tua dan guru. Orang tua dan guru justru menginginkan ada orang yang lebih sukses dari dirinya sendiri. Orang tua ingin anaknya lebih sukses dari dirinya. Dan seorang guru mengingingkan murid-muridnya lebih sukses dari dirinya. Orang tua dan guru itulah yang menginginkanmu meraih cita-cita setinggi-tingginya.

Berdoalah dengan baik, dengan sungguh-sungguh. Berdoalah untuk mendapatkan hasil yang terbaik bagi dirimu. Rabbi zidni ilman nafi’a, warzuqni fahmaw wasi’a, Ya Allah berikanlah kepadaku ilmu yang bermanfaat, dan karuniakanlah kepadaku kefahaman terhadap ilmu.


Saat ini, soal-soal ujian itu sudah dibuat, sudah selesai dicetak, sudah dikemas, dan sudah siap disalurkan kepadamu. Maka Jangan Berdoa agar kamu mendapat soal-soal yang mudah. Tapi berdolah kepada Tuhan minta kecerdasan pada dirimu, sehingga kamu bisa mengerjakan soal-soal tersebut bagaimana pun sulitnya. Kalau tidak salah, ini konon seperti nasihat Bruce Lee kepada anaknya: “Jangan memohon kamu mendapat lawan yang ringan, tapi mohonlah kepada Tuhan supaya menjadikan dirimu kuat.”
close