Contoh Bahan Ajar Menceritakan Kembali Isi Cerpen Secara Lisan

Berikut ini adalah contoh bahan ajar pada pelajaran Bahasa Indonesia tentang Menceritakan Kembali Isi Cerpen Secara Lisan.

Bahasan ini merupakan bagian dari aspek Berbicara (satu dari empat aspek keterampilan berbahasa) yaitu pada Standar Kompetensi: Mengungkapkan kembali  cerpen dan puisi  dalam bentuk yang lain. Adapun Kompetensi Dasar-nya adalah: "Menceritakan kembali secara lisan isi cerpen".

Pembelajaran ini memiliki dua tujuan, yaitu:
1. Siswa dapat menentukan unsur intrinsik dalam cerpen, dan 
2. Siswa mampu menceritakan kembali  isi cerpen secara lisan


BACA JUGA: Analisis Wacana Cerpen "Dari Paris" karya Harris Effendi Thahar

Uraian Materi :

A. Ruang Lingkup Cerpen

Pada dasarnya cerpen merupakan sebuah snapshoot dari kehidupan tokohnya. Maknanya adalah, dari seluruh kehidupan pelaku dalam sebuah cerpen, hanya satu atau beberapa peristiwa saja yang diceritakan.

Dalam penceritaan kembali sebuah cerpen, tidak boleh menyimpang atau menyalahi alur kronologis (urutan jalan cerita) cerpen itu. Artinya dapat dikatakan bahwa, inti cerita cerpen yang diceritakan haruslah tetap mengacu pada bagaimana cerpen aslinya. Akan tetapi, dalam penyampaiannya bisa saja berbeda, hal itu tergantung pada karakter dan gaya masing-masing pencerita.


B. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam bercerita

1. Penampilan

Meskipun bukan yang utama, seorang pencerita harus memperhatikan atau menjaga penampilannya. Pakaian yang dikenakan haruslah pakaian yang pantas, membuatnya nyaman untuk bergerak, rileks dan bersikap wajar. Selain itu, pakaian yang dikenakan sebaiknya juga bersih dan rapi. 

2. Gerakan Tubuh/Gestur

Gerakan tubuh serorang pencerita harus dijaga supaya tidak mengalihkan perhatian audiens (pendengar) dari fokus cerita. Hindari melakukan gerakan-gerakan yang tak perlu, bahkan "mengganggu", misalnya seperti: menggaruk-garuk kepala yang sebenarnya tidak gatal, tersenyum-senyum atau tertawa tanpa sebab, dan lain-lain.

3. Ekspresi 

Pandangan mata seorang pencerita, idealnya adalah mengarah pada mata audiens (pendengar). Akan tetapi, pandangan harus merata, jangan hanya melihat pada audien tertentu saja. Hindari juga menatap penonton terlalu tajam. Gunakanlah ekspresi muka (gembira, semangat, marah, sedih, takut, dsb) dengan diiringi nada dan intonasi yang tepat pula! Tempo dan volume suara juga harus diperhatikan.

4. Pilihan Kata

Pilihan kata harus tepat, dan di sinilah letak pentingnya persiapan yang matang. Dalam bercerita, pilihlah kata-kata dan bahasa yang mudah dimengerti. Hindari istilah yang sulit, kecuali istilah tersebut memang merupakan bagian penting dalam cerita serta hindarilah cerita yang panjang lebar (harus ringkas dan efektif). 


C. Menceritakan Cerpen dengan Gaya Bahasa dan Pemahaman yang Baik

Hal-hal yang diperhatikan sebelum menceritakan kembali isi sebuah cerpen di antaranya adalah sebagai berikut

1. Pahamilah gaya bahasa dan ungkapan-ungkapan yang ada dalam cerpen.
2. Ceritakan kembali isi cerpen dengan bahasa sendiri dengan mengacu pada cerpen aslinya.
3. Kemukakan kelebihan dari cerpen

Demikianlah Contoh Bahan Ajar Menceritakan Kembali Isi Cerpen Secara Lisan.

Baca juga; Pengertian Kritik dan Pujian disertai Contoh, Langkah-Langkah, dan Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan

Mohon maaf apabila terdapat kekurangan atau kekurangtepatan. Semoga bermanfaat.
close