Jalan Jalan Ke Lawang Sewu Semarang


Istri saya punya keinginan untuk mengajak Ibu jalan-jalan ke Semarang. Sekalian juga kita berdua udah lama banget nggak jalan-jalan ke Semarang. Beberapa kali cuma melewati Semarang waktu mudik ke Kudus.

Nah, November lalu keinginan itu pun terwujud. Setelah menghadiri ijab kobul tetangga (maklum November lalu itu nikahan lagi musim, lagi hari yang baik, hehe) kami pun berangkat ke Semarang. Kami naik angkot sampai ke Terminal Bawen. Dari situ kami mencoba moda transportasi relatif baru di daerah kami, yaitu Trans Jateng yang baru beroperasi beberapa bulan yang lalu itu!

Naik bus kecil Trans Jateng, kami cukup membayar Rp3.500,00 saja per orang. Asyik juga sih. Lumayan cepet sampai karena tidak terlalu banyak berhenti untuk cari penumpang, dan hanya berhenti sejenak di halte-halte bus yang sudah ditentukan (rapid transit). 

Nggak enaknya apa? Cuma satu saja, yaitu saya harus berdiri. Wkkwkk. Kalu istri saya sih tentu dapat tempat duduk karena ibu-ibu dengan anak kecil termasuk salah satu yang diprioritaskan untuk duduk di bus tersebut!

Singkat cerita, kami turun di halte bus di depan Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama, atau yang biasa disebut sebagai Rumah Sakit Tentara. Lalu kami jalan ke seputar Tugu Muda, tepatnya di Museum Mandala Bhakti Semarang. Kami berjalan ke sana dengan tujuan untuk jalan-jalan muter-muter berkeliling Semarang dengan bus tingkat.

Bus tingkat berwarna merah tersebut menjadi alternatif baru untuk wisata keliling Semarang. Beberapa waktu lalu masih gratis, dipromosikan. Waktu kami datang ke sana, bus tersebut sudah tak lagi gratis. Kabarnya sekarang kita cukup bayar Rp50.000,00 per orang untuk bisa naik bus berkeliling Kota Semarang.

Sayang sekali, kami sudah kehabisan tiket untuk semua jam pemberangkatan. Sedikit ada rasa kecewa karena sebenarnya memang itulah tujuan awal kami. Akan tetapi, sedikit kekecewaan tidak boleh merampas keceriaan. Tenang saja, masih ada alternatif lain untuk jalan-jalan, yaitu kami tinggal menyeberang ke Museum Lawang Sewu Semarang.

Untuk masuk ke Lawang Sewu, seingat saya kami membayar Rp10.000,00 saja per orang. Itu tarif umum. Kalau tarif pelajar sebesar Rp5.000,00. Itu belum termasuk jasa sewa guide atau seorang pemandu yang bisa menjelaskan detil-detil salah satu ikon wisata Kota Semarang tersebut!

Berikut ini adalah video slide show Lawang Sewu yang kami rangkai dari foto-foto hasil jepretan kamera ponsel kami.


[Video] Wisata Lawang Sewu Kota Semarang

Kami menyempatkan diri untuk sholat zuhur di dalam salah satu ruang khusus di museum tersebut yang difungsikan sebagai mushola.

Selanjutnya, kami lanjut menikmati "nostalgia" Kota Semarang dengan naik angkot menuju Pusat Kuliner di Simpang Lima Semarang. Di sana sudah cukup rapi sekarang. Itu menurut saya pribadi.

Menjelang sore, Ibu pulang ke Kudus, dan kami pulang ke Ambarawa.[]
close