Helm Anakku




Sejak Ilyas bisa duduk sendiri di depan waktu membonceng saya naik sepeda motor, kami berpikir untuk membelikannya sebuah helm anak-anak. Kami pikir sudah waktunya Ilyas memakai helm. Usianya kini sudah tiga tahun. 

Kami kemudian membelikannya di lapak penjual helm dekat Lapangan Panglima Besar Jendral Sudirman Ambarawa. Kami memilih-memilih mana yang kiranya cocok untuk Ilyas. Tapi bagaimana pun, Ilyas sudah punya pilihannya sendiri. 

Dia memilih helm dengan paduan warna merah dan ijo dengan gambar kodok, seperti keroppi. Kami tidak bisa memaksanya. Lha wong helm tersebut Ilyas yang mau pakai kok, bukan saya atau ibunya. Jadi terserah yang mana yang dia suka yang menjadi pilihannya. Helm itulah yang akhirnya kami belikan untuknya. Harganya relatif terjangkau. Hanya Rp85.000,00. Itu sudah plus kaca helm yang putih/bening.

Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan kami sebelum akhirnya memutuskan untuk membeli helm. Pertimbangan tersebut tentu saja seputar fungsi helm bagi para pengendara sepeda motor, termasuk anak-anak dan tidak hanya terbatas pada pengendara dewasa saja.

Alasan kami membelikan helm untuk Ilyas adalah sebagai berikut.

1. Keselamatan.

Ini adalah fungsi terpenting memakai helm saat berkendara sepeda motor. Kita sudah sama-sama tahu bagaimana kondisi jalanan (jalan raya) di sekitar kita. Lalu lintas sudah demikian padatnya. Potensi kecelakaan senatiasa ada meskipun kita sudah melaju dengan sangat berhati-hati.

Saya sendiri dalam berkendara memang memilih untuk santai. Rata-rata kecepatan saya melaju hanya 50 - 60 km/jam. Saya tidak mau ngebut. Saya tidak bisa ngebut. Atau mungkin lebih tepatnya tidak berani ngebut. Tapi kan buat apa saya ngoyo kebut-kebutan kalau selisih waktu yang dipangkas cuma beberapa menit saja dari waktu tempuh yang normal?

Nah, apalagi kalau sedang bersepeda motor bersama anak atau keluarga. Saya melaju tidak kencang. Meskipun begitu, kami tetap memakai helm. Sebab, seperti yang sudah saya katakan tadi, segala kemungkinan bisa saja terjadi. 

Kita cuma bisa berusaha, berikhtiar. Urusan takdir, hanya Allah yang tahu. Mudah-mudahan sih selamanya kita semua tidak mengalami kecelakaan di jalanan. Jangan lupa berdoa sebelum berkendara atau bepergian, bro.

2. Gaya

Ya. Untuk gaya atau style. Ini fungsi tambahan saja, utamanya tetap keselamatan. Tapi orang membeli helm tentu memilih mana yang keren dan nyaman untuk dipakai. Untuk menentukan helm manakah yang hendak dibeli, orang bisa menghabiskan cukup banyak waktu untuk mempertimbangkan modelnya, warnanya, ukurannya pas atau tidak, dan tentu harganya.

Nah, kami belikan helm untuk Ilyas juga untuk sedikit nggaya dong. Lihat saja gimana Ilyas ketika memakai helm. Masih kelihatan imut dan ganteng seperti bapaknya kaaaan?  hehehe.


3. Memberi Hadiah

Sesekali hadiah itu perlu kita hadirkan untuk anggota keluarga kita. Tidak perlu mahal dan wah. Yang penting adalah kesan yang diberikan. Selama sesuatu itu bermanfaat, oke saja.

Saya lihat keponakan-keponakan saya yang seusia Ilyas sudah punya helm. Maka saya pikir helm itu tepat untuk kami berikan sebagai hadiah. Alhamdulillah anak saya suka! Saking senengnya, dia maunya memakai helm itu terus termasuk waktu beranjak hendak tidur. Dan ketika dibuka helmnya, kepala anak saya sudah basah oleh keringatnya yang kecut-kecut lucu itu!

***







close