Dakwah Untuk Diri Sendiri

Aku menemani Haji Sulaiman bersilaturahmi pagi-pagi ke rumah seorang warga. Kami menemui seorang lelaki tua, sudah kakek-kakek.
Setelah berkenalan nama, mulailah perlahan Haji Sulaiman berbicara tentang perkara-perkara agama, tentang kebesaran Allah Subhabahu wata’ala, kebesaran amal, dan kebesaran kampung akhirat. Begitu, sehingga beliau bertanya kepada kakek itu,
“Mbah, pengen masuk surga kan?”
Betapa terkejutnya kami ketika tidak disangka kakek itu menjawab, “Tidak,” sambil menggelengkan kepala.
Lalu Haji Sulaiman mengulang pertanyaan tadi dengan agak lantang. Untuk pertanyaan yang kedua, kakek itu menjawab, “Ya,” sambil menganggukkan kepala mengikuti anggukan kepada Haji Sulaiman ketika bertanya tadi.
Ternyata, kakek itu agak terganggu pendengarannya, (maaf) agak tuli.
Haji Sulaiman pun berkata kepadaku, “Benarlah bahwa memang perkataan-perkataan dakwah kita pada hakikatnya adalah untuk diri kita sendiri, bukan untuk memperbaiki orang lain!”
close