Memahami Mimpi-Mimpi

Sedikit sekali, dan nyaris tak ada yang dapat memahami
selain diriku sendiri
mengapa aku tak bisa lagi memejamkan mata
meski ia sudah terasa berat
 
Dan mimpi tak bisa lagi tercipta
bersama dengan padang rumput yang hijau,
tanah-tanah yang basah, angit yang sehat, kelinci dan kupu-kupu,
serta binatang-binatang yang bersahabat dengan rubah,
serta pelangi dan langit-langit yang biru
 
Bahkan oleh kau!
kau tak akan pernah tahu
 
Oh, seandainya aku bisa terlelap
dan bermimpi
sebelum kau meninggalkanku
melalui jendela kamarku yang selalu terbuka
 
Lalu,
siapakah yang paling mengerti akan cuaca, dan suasana,
serta saat yang tepat untuk pergi berlari-lari
menyisakan nostalgi
 
[Antologi Puisi Hysteria 2008-2010, Beternak Penyair]
 

close